Kritis

1861 Kata

“Andreas!” teriak Alex. Bram maju, meraih tubuh Andreas, tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk terhadap Tuannya, Alex dan Jhosua berusaha melindungi Bram yang tengah memapah tubuh Andreas. Tuannya harus segera di selamatkan. “Akkhhh …!” Satu rintihan kesakitan keluar dari bibir Tommy Wang. Jhosua berhasil membidik tangannya, ketika pria itu mengarahkan tembakannya kearah Bram. Andreas dalam keadaan sudah tidak sadarkan diri lagi. Bram sudah berhasil mengekuasi Andreas dari zona bahaya. Alex yang dari tadi bertugas melindungii Bram, mendekat. Ikut memapah tubuh besar Andreas. Pria tampan itu benar-benar terluka parah, Bram dan Alex segera membawa Andreas ke ruang perawatan yang memang sudah disediakan. Darah terus mengucur dari luka tembak Andreas, Alex menatap Andreas prihatin.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN