3.Menyebalkan

1183 Kata
Elis tidak habis pikir, Andreas yang sekarang berdiri di hadapannya adalah Andreas yang bukan Ia kenal. Elis membalikan badannya, dan berusaha pergi meninggalkan Andreas yang baru saja menjadi suaminya, tapi tiba tiba saja Andreas menarik tangannya. "Hei! mau kemana istriku Sayang," ucap Andreas. "Lepasin aku An." Elis mengibaskan tangan Andreas. "Ehm ... lepasin kamu? tentu saja. Tapi setelah kamu memenuhi kewajibanmu sebagai istriku." Elis melotot mendengar kata-kata Andreas. "Apa-apaan ini An. Kamu bilang soal kewajiban? aku baru saja kamu jebak seperti ini. Kamu renggut sesuatu yang sangat berharga dariku, sesuatu yang sangat aku jaga selama ini. Mungkin aku bisa terima kita pacaran secara diam-diam, tapi aku tidak akan terima jika kita menikah diam-diam gini. Aku bersumpah, aku akan memberitahukan pada semua orang, kalau kamu adalah suami sah ku." Kali ini Elisa benar-benar merasa geram. Andreas tersenyum miring, bahkan lak-laki itu tampak tidak peduli dengan ancaman Elis. Ditariknya tangan Elis dengan kasar, Elis terus berusaha berontak ketika tiba-tiba saja tubuhnya telah berada di pelukan Andreas. Andreas tidak peduli dengan Elis yang terus berontak, diangkatnya dagu Elis pelan, Elispun terkejut ketika tiba-tiba saja Andreas melumat lembut bibirnya. Gadis itu berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Andreas. Tapi siapa duga, Andreas dengan mudahnya mengangkat tubuh mungilnya, menyampirkanya pada salah satu pundaknya. Tidak peduli dengan teriakan Elis yang memekakkan. "Lepasin! lepasin aku. Turunin Aku An." Elis terus memukul-mukul punggung Andreas ketika pria yang baru saja menyandang gelar sebagai suaminya, tidak juga menurunkan tubuhnya. Posisinya yang seperti saat ini, benar-benar membuat kepalanya pusing. Andreas dengan cueknya menjatuhkan tubuh Elis di ranjang King size miliknya. Elis pun memandang geram ke arah Andreas. Sedangkan pria itu hanya mengangkat bahunya cuek. Elis berusaha bangun dari ranjang itu, tapi dengan sigapnya Andreas menahan tubuh mungil Elis. Jarak Elis dan Andreas begitu dekat, sekarang dirinya benar-benar dalam keadaaan sadar seratus persen. Kali ini perlakuan Andreas begitu nyata, meskipun dia berusaha menolak sang suami, tapi sentuhan-sentuhan lembut itu begitu memabukan. Andreas memperlakukannya dengan sangat lembut, rasa sakit yang masih terasa, seolah hilang. Dua manusia yang telah terikat sebagai pasangan suami istri, kembali melebur menjadi satu. Elis benar-benar tidak mampu menolak pesona seorang Andreas, akhirnya penyatuan itu pun kembali terjadi, rasa yang tadi begitu sakit, berubah menjadi sebuah kenikmatan yang sulit untuk Elis ungkapkan. Andreas pun merasakan hal yang sama, sang istri seolah kini telah menjadi candu untuknya, pria itu melakukannya berulang kali, hingga mencapai pelepasan yang entah sudah keberapa kalinya. *** Setelah kegiatan panas yang mereka lakukan, keduanya sudah membersihkan diri. Elis sudah mengganti pakaiannya, karena kebetulan Andreas sudah menyiapkan semua pakaian baru untuk Elis. "Ayo kita berangkat," ucap Andreas setelah dia rapi berpakaian. Elis sempat tertegun melihat ketampanan Andreas yang memang nampak sempurna, tiba-tiba saja wajahnya merona merah, mengingat betapa ganasnya sang suami saat di ranjang tadi. "Bagaimana mungkin laki-laki pendiam ini bisa berubah seperti tadi ...," batin Elis. "Elis!" panggil Andreas. Pria itu sampai menghembuskan nafasnya kasar. Sekali lagi dia memanggil Elis. "Elis! kamu denger aku tidak." Andreas merasa jengkel karena sepertinya Elis tidak menanggapinya. "Eh, i—iya. Ada apa?" tanya Elis gugup. "Pulang, pulang ke rumah masing-masing." Sikap dingin itu kembali. "What!! setelah semua ini? ini benar banar terjadi, sampai kapan An. Kamu akan menyembunyikan pernikahan ini." Elisa benar-benar tidak menyangka, Andreas akan menyembunyikan pernikahan mereka. "Selamanya," ucap Andreas ccuek, tanpa mempedulikan Elis. Elis benar-benar di buat geram oleh tingkah Andreas yang semau dia sendiri, dalam hati gadis itu bertekad akan mengungkap pernikahannya dengan Andreas. Elis berjalan mengekor Andreas dari belakang yang berjalan ke arah mobilnya, tapi ketika dia mau membuka pintu mobil Andreas, tiba-tiba saja suara dingin laki-laki itu menghentikan niatnya. "Mau kemana kamu?" tanya Andreas sinis. "Mau nebeng mobil kamu suamiku sayang ...," ucap Elis dibuat dengan nada semanis mungkin. "Nggak. Kamu pulang dengan mobil kamu sendiri. Dan inget satu hal, berhenti menyebutku dengan panggilan menjijikan itu." Setelah mengucapkan kata-kata pedas itu, Andreas berlalu pergi meninggalkan Elis yang masih mematung di depan rumah mewahnya. "Andreas ...!!" Teriakan Elis sungguh memekakan telinga, semua penjaga rumah Andreas yang ada disana, sampai menutup telinga mereka. Dengan perasaan kesal Elis masuk ke dalam mobilnya, akhirnya dia mengendarai mobilnya sendiri menuju rumahnya di Jakarta. "Eits! tapi tunggu dulu ... bagaimana mungkin, mobil ini ada disini? dari tadi malam kan terparkir di hotel. Kenapa tiba-tiba aja ada di rumah si b******k Andreas...," gumam Elis. Elis benar-benar merasa kesal dengan sikap Andreas. Bagaimana mungkin pria yang sudah resmi menjadi suaminya, menganggap dia seperti tidak ada, padahal baru beberapa menit yang lalu dia memperlakukan Elis dengan lembutnya. *** Andreas masuk kedalam sebuah kamar yang bernuansa putih bersih, hanya ada satu kursi dan ranjang yang di rancang sedemikian rupa agar orang yang menidurinya merasakan nyaman, seseorang pria tampan yang kini terlihat kurus, terbaring tak sadarkan diri di sana, hanya alat alat medis yang membantunya tetap bertahan hidup, setelah 4 Tahun lamanya dia dinyatakan koma oleh Dokter yang khusus merawatnya. "Hai, apa kabarmu hari ini? aku harap kamu mendengar kabar gembira ini Ric. Kamu tau, ini adalah awal kehancuran perempuan itu, aku pastikan Elis akan membayar semua perbuatannya padamu." Ajaibnya setiap mendengar nama Elis, laki-laki yang sedang koma itu seperti bereaksi, dia akan menitikan air mata. Dia adalah Rico. Satu-satunya adik Andreas, Rico telah koma selama 4 Tahun semenjak kejadian tragis yang menimpanya. **** Elis sudah sampai di rumahnya..entah dosa apa yang telah dia perbuat sehingga Andreas menjebaknya dalam situasi ini, kadang dia ingin berontak, tapi rasa cintanya pada Andreas begitu besar. "Kenapa aku bisa jatuh cinta sama si es batu yang menyebalkan ...," gerutu Elis. "Hai Sayang." Yang ini adalah suara Ana, mamanya Elis, wanita itu langsung mencium pipi Elis dengan lembut. "Hai Ma, Mama mau pergi kemana? kok udah cantik banget," ucap Elis sembari merayu mamanya, karena gadis itu tau banget mamanya akan membrondongnya dengan seribu pertanyaan. "Jangan ngeles kamu, pergi ke mana aja kamu semalam?" tanya sang mama penuh selidik. "Elis tu, sudah besar Ma. Elis cuman ngerjain tugas kuliah sama temen." Tidak lucu kan? Elis bilang sama mamanya baru saja nikah sama Andreas, bisa-bisa mamanya jantungan. "Bener lho! nggak bohong sama mama." "Iya Ma." Elisa menunduk. "Maaf Ma. Elis dah bohong sama Mama,"ucap Elis dalam hatinya.. Terlahir sebagai putri tunggal keluarga yang masih memiliki darah Timur Tengah dengan kerajaan bisnis di mana-mana, membuat Elis sedikit manja. "Oh ya, Temenin mama ke butik yuk. Nanti malam di rumah Andreas ada acara penting, kamu juga harus dandan yang cantik, biar cepet laku," ucap Ana. "Mama aja yang nggak tau anaknya sudah bukan gadis lagi ...," batin Elis. "Nggak ah, Ma. Elis capek," ucap Elis sambil berlalu Setelah sampai di kamarnya, kemudian gadis itu merebahkan tubuhnya yang seperti remuk akibat ulah Andreas. Diam-diam Elis menangis, meratapi nasib dirinya selanjutnya, kenapa Andreas yang sejak dulu selalu membelanya dan melindunginya, kini menghancurkan hidupnya sekaligus masa depannya, bagaimana jika suatu saat dia mengandung? dia harus bilang apa sama semua orang, sungguh itu semua tidak adil. Malam harinya, Ana sudah siap dengan dandananya yang sangat cantik, tapi putri kesayangannya belum juga turun. "Sayang, kamu sudah siap belum?" tanya Ana pada sang putri "Bentar ma, Elis Bentar lagi dah siap," jawab Elis dari dalam. Tidak selang berapa lama pintu kamar Elis terbuka ...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN