Yang Berlalu Biarkan Berlalu

1717 Kata

"Heum?" Dina mengerutkan keningnya. Mendengarkan baik-baik pesan dari Mamanya. Kemudian mengiyakan. Akhirnya, ia kembali memutar arah mobilnya. Kembali ke toko rotinya hari ini. Meski sebenarnya ia sudah hampir tiba di rumah. Tapi karena Mamanya lupa menyampaikan pesan kalau harus mengantar pesanan roti tawar kepada para tantenya, ya sudah lah. Memang setiap minggu, para tantenya selalu memesan roti darinya. Terkadang para sepupunya yang mengambil sendiri ke toko roti. Terkadang kalau ia sedang mempunyai banyak waktu seperti saat ini, ia yang mengantar sendiri. Kening stafnya mengerut melihat ia kembali lagi dan baru turun dari mobil. Saat melihat Dina mengambil keranjang, ia baru paham. Kemudian ia teringat satu hal. "Oh iya, Mbak. Tadi ada Mas Andra," tuturnya. Dina melirik sekila

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN