Apakah ada cinta karena terpaksa? -‘Bukan jomblo’ yang lagi galau- Utara terdiam mendengar kata-kata Bams yang dingin dan tajam barusan. Rasanya seperti jantungnya berhenti sejenak saat otaknya berusaha mencerna kalimat itu. Di depan matanya, Bams sudah berbalik, melangkah pergi dengan tergesa, jelas sekali jika ia sudah mencapai batas kesabarannya. Utara yang tersadar beberapa detik kemudian, mengejar Bams, berlari kecil, terburu-buru. Saat berhasil menyamakan langkah, ia meraih siku Bams, memaksa pria yang lebih tinggi darinya itu untuk berhenti. “Mas ... Mas muak sama aku?” Suara Utara terdengar ragu, dan nyaris berbisik. Ada ketakutan yang jelas di matanya, takut kehilangan Bams, apalagi setelah semua yang terjadi. Bams berhenti sejenak, namun ia tak langsung menoleh. Ada sesuatu y