Chapter 17

1098 Kata
Putera Mahkota dan Raja saat ini menyambut pesta dansa di selasar Istana. Dengan di hadapan ratusan para bangsawan yang datang. Pesta dimulai dengan suara tepuk tangan meriah dari beberapa putri bangsawan yang datang. Pandangan mata Leraince kini begitu bercahaya. Melihat pemandangan Raja Jorsh dan juga Pangeran Eadric saat ini. "Sungguh ayah dan anak yang tampan, lagipula mendiang Ratu Allice sangat cantik. Kecantikannya melebihi wanita manapun." "Iya benar, mereka sangat tampan, ayah dan anak yang gagah dan juga tampan. Sungguh beruntung pasangan yang mendapatkan Putera Mahkota." "Iya, kabarnya rumor beredar bahwa Putra Mahkota bersama Tuan Putri Madelia dari Keluarga Earl." "Iya, akupun kaget mendengarnya. Tapi mereka cocok satu sama lain." Bisikan-bisikan ini begitu terdengar di telinga Leraince. Termasuk Brigit yang berada di Aula Pesta. Dari jauh Brigit melihat Leraince yang berdiri di sekitar para bangsawan. lirikan matanya melirik kearah kanan dan juga mengernyitkan dahi. Leraince pergi diantara kumpulan para bangsawan. Hal ini sontak membuat Brigit kesal lantaran di Ruangan Istana ia pun tak bisa keluar dari Aula Pesta. Leraince yang mendengar berusaha mundur dari pesta. Telinganya resah dengan beberapa ucapan para bangsawan. Putri Madelia, ia berusaha untuk meredamkan diri agar tidak emosi. Ia pun juga pantas untuk bahagia, rasa iri dan juga sedih terlintas di dalam benak Leraince saat ini. Didalam Aula Istana, Putri Madelia berdansa dengan Pangeran Eadric. Sudah tidak asing jika Putri Madelia yang menjadi pasangan Pangeran Eadric. Hingga rumor membuat mereka menjadi pasangan tersebar di Kerajaan Agresia dan Kerajaan Afresia. Leraince pun meminum sepuluh gelas anggur dengan kandungan alkohol tujuh puluh lima persen. Ini cukup membuat seorang Leraince mabuk dengan tubuh terhuyung-huyung. Leraince pun menari-nari di tengah pesta dansa. Hingga membuat kerusuhan di tengah pesta dansa. Antara Putri Madelia dan Pangeran Eadric. "Kau! Putri Madelia. Kau sangat tidak pantas mendapatkan gelar seorang Ratu kelak! Hanya aku. Hanya aku yang berhak menjadi seorang Ratu! Teriak Leraince di tengah-tengah pesta. Beberapa Putri menyingkir dari kerumunan dengan menjerit ketakutan karena Leraince membawa botol anggur, Leraince pun berteriak dengan kekacauan luar biasa dengan memecahkan botol anggur di hadapan Raja dan Putera Mahkota. Pangeran Eadric menenangkan Leraince saat ini. Wajah kesal dari Putri Madelia pun terlihat dengan mendekati Leraince. Namun Botol yang pecah terkena telapak tangan Putri Madelia. Jelas ini membuat suasana kerumunan pesta semakin histeris, darah berceceran di Aula Kastil Istana. Hingga beberapa pengawal berdatangan untuk membawa para Putri kembali pulang. Mereka pun berlarian dengan menaiki kereta kuda masing-masing. Raja menyaksikannya saat ini dengan menanyakan Leraince kepada Duke Vale. "Siapa dia? ia berasal dari keluarga mana? tanya Raja Jorsh kepada Duke Vale. "Keluarga Brigit penyihir Istana kita Yang Mulia Raja. Kebetulan Yang Mulia sendiri yang memasukannya ke Keluarga Earl Brillent," ucap Duke Vale saat ini. Raja yang kecewa hanya mampu menyingkir dari Aula Kastil Istana. Kenneth pun membawa Putra Mahkota pergi dari Aula, berbeda halnya dengan Leraince yang ditarik paksa pulang oleh Putri Madelia. Beberapa penjaga membalut luka Putri Madelia dengan perban sementara. Putri Madelia dibawa ke tabib Istana Agresia untuk diberikan penanganan pengobatan. Putri Ardelin dan juga Putri Celsa memberitahukan hal ini kepada Countess Veliaz. Sungguh ini akan menjadi kemarahan besar Keluarga Earl dan mencoreng nama Keluarga Earl di hadapan Raja Jorsh. Raja menahan Leraince pulang dan di bawa ke ruangan tidur untuk tamu. Penahanan akan tindakan mabuk yang di lakukan Leraince membuat Putri Madelia terkena goresan benda tajam di telapak tangan. Pangeran Eadric menemani Putri Madelia saat ini bersama tabib Istana Agresia. Tatapannya hanya lurus dengan wajah dingin, Kenneth yang melihat Putri Madelia pun menunggu Putri Madelia berbicara. "Maafkan saya Putera Mahkota, karena keluarga saya ulangtahun anda menjadi rusak, saya takut ayah saya pun marah, terlebih pesta ini dihadiri banyak sekali bangsawan," ucap Putri Madelia kepada Pangeran Eadric yang berdiri di hadapannya. Raja Jorsh saat ini sedang berada di ruang tengah Kerajaan bertemu dengan Earl Felix Brillent. Melihat amukan Earl Felix karena mengetahui kejadian di pesta dansa sepertinya akan sangat serius. Raja memberikan hadiah kepada Earl sebagai permintaan maaf. Namun karena usia Leraince masih muda dan juga ia diluar batas kendali, Leraince hanya di tangguhkan hukuman dua minggu tidak dapat keluar Wilayah Agresia. Ia harus berdiam diri di Kastil Earl selama dua minggu. Saat ini Earl Felix menjemput paksa Leraince dan juga putrinya Putri Madelia. Raja Jorsh melihat wajah Leraince saat ini. Hanya melihatnya dan pergi meninggalkan Keluarga Earl Brillent. "Benar-benar diluar dugaanku. Bahkan Putri Madelia terluka karena ulang tahunku," ucap Pangeran Eadric saat ini. Namun Brigit sang penyihir Kerajaan bersimpuh tak henti dari hadapan Raja Jorsh. Ia meminta ampunan karena ulah keponakannya yang mengacaukan pesta dansa Pangeran Eadric. Raja hanya melihatnya dengan kesal, darah berceceran di hari ulang tahun Putera Mahkota bukan hanya persoalan ringan. "Apa kau akan menjamin tentang keselamatan Putera Mahkota? ini adalah hari ulang tahunnya, tetapi ada noda darah di pandanganku, terlebih Putri Madelia terluka." Brigit pun masih membungkuk hormat di hadapan Raja Jorsh, menjawab apa yang Raja Jorsh katakan kepadanya. "Tidak ada Yang Mulia Raja, lagipula ini kesalahan keponakanku Leraince. Ia mabuk dengan meminum anggur berisikan alkohol, tolong ampuni Leraince. Ia adalah keponakanku." "Cari tahu akan perempuan itu," ucap Raja Jorsh saat ini. Ia pun pergi untuk menenangkan diri setelah melihat kejadian di pesta dansa. "Dimana aku pernah melihatnya? Kenapa perasaanku tidak karuan seperti ini. Seperti aku pernah mengenal sebelumnya," bisik Raja kepada diri sendiri. Tatapannya menatap jendela besar Menara Kastil Istana. Countess Veliaz memarahi Leraince saat ini. Kemarahannya tidak bisa diredam ketika melihat Putri Madelia terluka akibat pecahan kaca botol anggur. Hingga Mery sebagai Kepala Pelayan pun bersimpuh di hadapan Countess Feliaz dengan meminta pengampunan atas kesalahan putrinya yang sudah membuat keributan. "Kau benar-benar memalukan Leraince. Namamu mulai sekarang terkenal dengan negatif, hingga mau mencelakai Putri Madelia. Aku kecewa kepadamu Kepala Pelayan. Bisa-bisanya Putri mu melakukan hal ini. Jika saja suamiku tidak meminta maaf dengan cepat dan sepupumu di Kerajaan Agresia tidak bersimpuh mungkin Raja menghukum putrimu," ucap Countess Veliaz dengan kekecewaan besar. Dirinya marah karena ulah Leraince saat ini terlebih sekarang Leraince membawa nama Keluarga Earl. Countess Feliaz meninggalkan ruangan kamar di Kastil Earl, menaruh Leraince berada disini hingga batas waktu dua minggu seperti apa yang diperintahkan oleh Raja Jorsh. Mery Arfold pun kecewa akan putrinya. Namun apa yang membuatnya seperti ini itupun karena kekecewaan Leraince yang harus menemui Raja Jorsh dan Pangeran Eadric karena Leraince reinkarnasi dari Lilith. "Kenapa kau tertidur? Kenapa kau membuatku sulit seperti ini? Sudah kubilang kau harus berhati-hati. Kau senang? Kau senang karena kau dikenal karena membuat ulah? Apa karena kau tidak sabar? Ibu benar-benar kecewa kepadamu. Ibu kecewa kepadamu, Leraince!" Kekesalan Mery Alfold kini tak mampu terelakkan. Dirinya sungguh marah akan perilaku Leraince kali ini.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN