Lima hari berlalu. Gwinevere masih setia berada di tempat tidur yang menjadi favoritnya selama beberapa hari terakhir. Tetapi sepertinya pagi ini ada yang berbeda dibanding sebelumnya. Gwinevere merubah posisi tidur. Wajahnya menelungkup di atas kasur lalu meletakkan bantal di kepala untuk menutupi telinganya. Suara beberapa orang semakin jelas terdengar di depan pintu kamar. Gwinevere juga merasakan hentakan kaki mereka. "Apa yang sedang dilakukan Bennie? Kenapa dia berisik di pagi hari seperti ini?!" Gwinevere berdecak kesal lalu bangkit duduk. Dia menurunkan kedua kakinya hingga menapak pada permukaan lantai. Gwinevere bangkit dari atas ranjang dengan wajah kusut serta rambut yang masih acak-acakan. Langkahnya tertuntun menuju pintu lalu membukanya. "Kenapa berisik sekali?" guma