"Aku tidak menyangka kau akan lebih memilihku daripada Dieter," ujar Hansel saat tiba di dekat kuda hitam kesayangannya.
"Saya harus memastikan bukan Dieter pengganti kematian Yang Mulia."
Hansel melirik Cibil kesal. Gadis ini sudah kembali menjadi menyebalkan. Sekarang dia bermain seperti biasa, seolah selalu mencari masalah untuk bertengkar dengan Hansel.
"Terserah kau saja. Cepat lakukan," Titah Hansel akhirnya.
Hansel menengadah menghadap langit, pada butiran salju yang turun. Jumlah salju yang turun lebih sedikit seminggu belakangan ini, tapi itu tetap saja dingin. Mantel di badannya akan menyulitkan bergerak ketika melawan musuh, tapi akibatnya dia akan merasakan dingin sepanjang jalan ini. Sementara yang terbuat dari api itu malah tak terusik sama sekali. Hansel iri!
Cibil mem
