Bertolak Belakang (2)

1202 Kata

Raulas, si putra mahkota kerajaan Alhanan tertawa saat memberdirikan Cecilia, adiknya, anak dari selir pertama raja. "Sudahlah, jangan begini di depanku, Adik. Aku tidak suka kau memegang pedang. Seorang putri haruslah anggun dan lemah lembut." Cecilia berdiri, kembali menyarungkan pedangnya. "Aku akan berlatih pedang dan menjadi pengawal pribadi kakak." Raulas tertawa hambar sembari menggaruk tengkuk. "Kau masih menginginkan posisi itu, ya?" Dia kemudian melirik si anak malang dan wanita pelayan, mendatangi keduanya, tersenyum lembut dan meminta mereka pergi ke dapur istana. "Terima kasih banyak, Yang Mulia Putra Mahkota. Pelayan rendahan ini akan selalu mendoakan umur panjang untuk Yang Mulia." Begitulah doa si pelayan, lalu dia membawa anak malang itu bersamanya. "Kakak terlalu lem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN