Camilla hanya bisa meringis, ia merasakan tubuhnya mulai bereaksi aneh. Rasanya ... ada sesuatu yang mendesak keluar, bahkan saat tubuhnya bergesekkan dengan sesuatu, dirinya semakin menginginkan sentuhan seseorang. Mata Camilla terpejam erat, saat ia bergerak rasanya semakin sakit. Semua syarafnya menegang, bahkan sesekali gadis itu mendesah pelan. Detak jantungnya berpacu cepat, darahnya berdesir deras. Ia semakin merasakan siksaan itu, tubuhnya juga gemetaran. “A-akh!” rintihan itu terdengar pelan, begitu pilu. Camilla melepas selimut yang melindunginya dari udara dingin, keringat dingin mengucur dan membuatnya merasa tak nyaman. Wanita itu berusaha untuk tidak terpengaruh, setiap jam dua belas malam, semuanya akan tetap sama. Setiap jam dua belas malam, ia akan mengal