25. PERHATIAN

2347 Kata

Erlan merasa berat saat bernapas karena semakin lama, tubuh Giana semakin keras menekan dan artinya sesuatu yang hangat jelas ia rasakan. Apalagi bola mata yang indah itu begitu lekat menatapnya. Ia takut jika tidak bisa mengendalikan diri, apalagi saat ini Giana sedang menggigit bibirnya sendiri dan menimbulkan kesan yang sangat menggoda. Sekuat tenaga Giana mengembalikan kewarasannya dan segera beranjak dari tubuh Erlan. Ia benar-benar malu dan tidak sanggup menampakkan wajahnya di hadapan Erlan. Bisa-bisanya ia jatuh di atas tubuh pria itu dan bukannya langsung sadarkan diri tapi justru malah terpesona dengan wajah Erlan. “Ma..maaf Erlan, aku kaget.” Ucap Giana terbata-bata dengan pandangan mengarah ke tempat lain. “Kamu nggak apa-apa kan?” Erlan beranjak dari tempatnya jatuh, kemudi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN