Bintang di langit malam bersinar dengan sangat terang, meski beberapa seakan menyembunyikan sinarnya di balik gelapnya awan malam, di bawah langit yang anginnya bertiup cukup kencang untuk menerbangkan rambut. Di bawah cahaya redup dari kapal yang tengah berlayar di tengah laut yang entah sejauh apa sudah berlayar meninggalkan dermaga, dalam dekapan hangat seorang laki - laki yang ada di pelukannya saat ini Tania merasa sangat aman.
Kejuatan yang datang dari Bayu ---suaminya--- membuat Tania tidak bisa tersenyum lebar, tadi sore Bayu tiba - tiba mengajaknya keluar, tanpa memberi tahu akan ke mana tentu saja Tania menolak. Terlebih Bayu sendiri baru saja pulang dari perjalanan bisnis di luar negeri, membuat Tania ingin Bayu bisa beristirahat di rumah.
Tetapi kenyataanya tetap saja, Tania tidak bisa menolak Bayu laki - laki yang sudah 2 tahun ini ia nikahi. Tania tidak menduga awalnya jika ia akan mendapatkan kejutan seperti ini, tentu saja sejak tadi di dermaga hingga sekarang Tania mana bisa menyembunyikan senyum dari bibirnya yang terus saja tertarik membuat senyumnya tidak lepas barang sedetik 'pun.
"Mas, makasih ya. Padahal harusnya aku yang kasih kamu kejutan karena udah berkerja keras," ucap Tania dengan tulus, namun ia juga tidak bisa menghilangkan rasa bersalahnya.
Bayu menggelengkan kepalanya, "tidak apa - apa, kita sudah lama tidak liburan bareng karena kita sibuk dengan pekerjaan kita masing - masing. Meskipun ini singkat tapi aku ingin menghabiskan waktu ini bersama kamu," ucap Bayu dengan senyum yang tertarik, Tania tentu saja senang mendengar ucapan Bayu yang di tengah kesibukannya masih memikirkan dirinya.
Pandangan mata Tania dan Bayu bertemu, mereka saling tatap selama beberapa saat. Angin yang berhembus menerbangkan rambut Tania tidak membuatnya terganggu, bahkan saat ini pandangan mereka semakin intens. Wajah Bayu semakin mendekat begitu juga dengan wajah Tania, bahkan mereka bisa merasakan hembusan napas pelan satu sama lain hingga akhirnya bibir Tania dan Bayu tertaut.