SETENGAH jam sudah Nasya berada di dalam perbincangan yang iapun tak paham membicarakan apa. Hanya berpura-pura tertarik dengan pembahasan yang tengah para sahabatnya itu utarakan tanpa ada niatan untuk meresponnya.
Satu hari sudah sejak insiden memalukan itu berlalu, dan satu hari sudah Nasya berjuang melawan emosi negatif yang seakan terus mengikuti kemanapun dirinya pergi.
Berpura-pura sibuk dengan melakukan kegiatan lain seperti menulis cerita fiksi melalui ponselnya atau membaca komik. Sempat berhasil mengalihkan perhatiannya sesaat, walau nyatanya, hal itu tidaklah mudah.
Padahal sudah sejak pagi, Nasya berjuang untuk tak terlihat murung, meski ternyata semua perjuangan itu percuma.
Karna saat pikiran mengenai Bima kembali terlintas, fokus gadis itu secepat kilat menghilang. Samp
