“Kalau begitu, aku akan menyusuri area ini sekaligus mencari bahan makanan,” ucap Zayn menunjuk peta yang beberapa titik sudah ditandai oleh Hial.
Hial, Zayn dan Calvin sebelumnya memang bertemu dan membicarakan detail terpisahnya Clara dengan kelompok. Semua itu mereka lakukan untuk bisa menyimpulkan area mana yang mungkin saja menjadi tempat di mana Clara dan Vani berada. Untungnya memang area di mana Clara jatuh lalu terpisah dengan kelompok, kemungkinan besar adalah area sungai dengan aliran deras. Karena mereka semua tahu betul kemampuan berenanng Vani, kemungkinan besar Vani bisa membawa Clara ke tempat yang aman saat mereka jatuh ke dalam sungai.
Lalu kini, Zayn akan memimpin kelompok kecil untuk menyisir area yang sudah ditentukan. Selain untuk mencari Clara, hal itu juga dilakukan untuk menemukan bahan makanan untuk mengisi persediaan bahan makanan mereka yang sudah semakin menipis. Area tersebut berada di sepanjang sungai yang akan bermuara ke area laut. Memang benar, titik tersebut sangat jauh dari titik jatuhnya Clara dan Vani sebelumnya. Namun, itu semua tidak menutup kemungkinan bahwa mereka bisa menemukan Clara dan Vani di area ini.
Sebab area ini berada di aliran sungai yang sama, bisa saja mereka berenang atau bahkan terbawa arus hingga ke titik ini. Jadi, saat ada kesempatan mereka semua memilih untuk memastikan di setiap kemungkinan yang ada. Setelah mendengar perkataan Zayn, Calvin pun menunjuk area lain pada peta dan berkata, “Kalu begitu, aku akan menyisir ke tempat ini.”
Arena yang akan disisir oleh Calvin, adalah area yang berada cukup jauh dari daerah perlindungan. Mereka memang harus menyebar untuk mencoba setiap kemungkinan. Sebenarnya Hial ingin ikut membantu secara langsung untuk mencari Clara dan Vani di lapangan. Namun, hal itu tidak bisa Hial lakukan. Mengingat dirinya juga seorang pemimpin sekaligus ilmuwan yang mengembangkan berbagai hal demi kelangsungan hidup mereka. Alhasil, kebanyakan Hial akan menghabiskan banyak waktu di dalam labolatorium sederhana yang ia miliki.
“Kalau begitu, aku akan tetap di tempat perlindungan. Semoga kalian kembali dengan membawa kabar baik,” ucap Hial. Ia akan mendukung dengan mencoba untuk memikirkan kemungkinan lain di mana Clara dan Vani berada. Tentu saja mereka semua harus memikirkan banyak hal demi menemukan Clara dan Vani. Sebab mereka sudah terlalu lama terpisah. Mereka harus bergegas sebelum situasi buruk yang tidak mereka inginkan terjadi nantinya.
Ketiganya pun berpisah. Calvin dan Zayn yang pergi dengan kelompoknya masing-masing, juga mengambil arah yang berebda. Sebab mereka menentukan titik yang sangat berbeda untuk perjalanan mereka. Zayn terlihat sangat bertekad untuk menemukan Clara, walaupun jelas kemungkinan yang ia miliki sangat kecil, tetapi Zayn tidak akan pernah menyerah untuk itu. Zayn memimpin kelompoknya untuk menuju area yang memang mereka tuju. Medan yang mereka lalui agak berbahaya, hingga Zayn harus berkonsentrasi ekstra. Selain untuk menapaki jalan, juga untuk memastikan anggota kelompoknya baik-baik saja.
“Tetap berkonsentrasi, jangan sampai salah melangkah,” ucap Zayn.
Lalu para anggota kelompok yang mendengar hal itu segera menjawab, “Baik!”
Butuh perjuangan bagi mereka untuk sampai di titik yang mereka tuju. Saat sudah tiba di area tersebut, Zayn pun kembali memberikan arahan, “Kalian bisa berpencar untuk mencari bahan makanan untuk mengisi persediaan makanan kita. Ingat, hati-hati agar tidak memilih sesuatu yang beracun atau berbahaya. Satu jam kemudian, kita akan berkumpul di tempat ini lagi.”
Setelah mendengar perkataan tersebut, anggota kelompok Zayn pun bergegas untuk menyebar mengikuti arahan Zayn. Sebenarnya mereka semua adalah anggota yang sangat berpengalaman dalam hal mencari makanan. Mereka bisa membedakan dengan mudah, mana makanan yang beracun dan mana yang aman untuk dikonsumsi. Namun, tetap saja ada kemungkinan bagi mereka melakukan kesalahan. Jadi, Zayn berpiki untuk memberikan peringatan, agar mereka berhati-hati dalam melakukan hal yang berkaitan dengan keselamatan obanyak orang.
“Ini sungainya?” tanya Zayn yang pada akhirnya sampai di area tepi sungai yang tadi ia tunjuk pada peta yang sudah ditandai oleh Hial. Ia melihat aliran sungai yang terlihat tidak terlalu deras, karena memang sudah dekat dengan muara laut.
Zayn lalu dengan penuh kehati-hatian menyisir tepi sungai dan memperhatikan di sekeliling sungai yang ia lihat. Memastikan apakah di sana ada Clara atau tidak. Sungguh, saat ini Zayn sebenarnya merasa sangat cemas. Sebab ia tidak tahu bagaimana kondisi Clara saat ini. Sejak kecil, ada masalah pada kondisi jantung Clara. Jatuh dari tebing adalah kondisi yang sangat ekstrim, yang mungkin saja membawa pengaruh yang sangat besar terhadap jantung Clara yang lemah. Zayn harap setidaknya jantung Clara bisa bertahan pada situasi yang berbahaya tersebut.
“Kumohon, bertahanlah Clara. Kita semua harus bertemu dan berkumpul lagi,” ucap Zayn penuh harap. Jika boleh jujur Zayn memiliki perasaan yang mendalam terhadap Clara. Ia tertarik pada Clara sebagai seorang pria. Jadi, ia sangat mengharapkan keselamatan Clara dan bertemu dengannya lagi. Zayn berharap mereka bisa hidup bersama dengan nyaman dalam persembunyian mereka. Meskipun sama-sama hidup dalam persembunyian, setidaknya kondisi Clara akan jauh lebih baik daripada saat dirinya tinggal di dalam kelompok kecil bersama Calvin.
“Aku tidak menemukan apa pun,” gumam Zayn saat dirinya sadar bahwa ia tidak menemukan apa pun di sepanjang tepi sungai yang sudah ia sisir. Tentu saja hal teserbut membuat Zayn merasa sangat kecewa. Setidaknya ia berharap akan menemukan sesuatu di sana. Namun, ia tidak menemukan apa pun dan pada akhirnya membuat kecewa. Meskipun begitu, Zayn berharap, Calvin yang juga tengah melakukan pencarian yang sama, bisa menemukan sesuatu nantinya. Saat ini, sepertinya Zayn harus bergabung dengan angota kelompok yang lain untuk menemukan bahan makanan yang mereka butuhkan untuk persediaan mereka.
Namun, saat dirinya akan berbalik, ia melihat seseutu dari hilir sungai. Zayn menyipitkan kedua matanya untuk melihat sesuatu yang berada jauh di sana. Ia harus memastikan terlebih dahulu untuk memutuskan apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Tak lama, Zayn pun memilih untuk bergegas masuk ke dalam sungai dan berenang menggunakan kemampuan berenangnya yang sangat baik. Lalu saat Zayn berada di dekat objek yang menarik perhatiannya, Zayn pun berseru, “Clara?!”
Benar, ternyata sesuatu yang terlihat bergerak dari hilir sungai tak lain adalah Clara. Zayn pun segera memeluk Clara yang terlihat sangat kelelahan, lalu membawanya ke tepi sungai dengan sangat mudah. Tentu saja Zayn harus memastikan Clara baik-baik saja. Namun, begitu tiba di tepi sungai ternyata Clara sudah jatuh tidak sadarkan diri. Zayn tentu saja sangat cemas, tetapi ia memilih untuk membaringkan Clara terselebih dahulu dan memeriksa detak jantung Clara terlebih dahulu. Untungnya, ternyata detak jantung Clara baik-baik saja.
Zayn mengernyitkan keningnya, saat dirinya melihat pakaian Clara yang tampak begitu bersih dan berbeda dengan pakaian yang dikenakan oleh rombongan Calvin sebelumnya. Ini tampak terlalu bagus bagi mereka yang hidup dalam pelarian. Bahkan kualitasnya jauh lebih baik daripada pakaian yang dikenakan oleh Zayn yang lainnya di persembunyian besar. Padahal terbilang pakaian yang dikenakan oleh mereka, adalah pakaian yang berkualitas paling baik di antara para manusia yang lain. Mengingat mereka memang memiliki banyak hal yang tidak dimiliki oleh para manusia lain yang berada dalam persembunyian.
“Ada hal lain yang harus kuperhatikan,” ucap Zayn saat sadar jika dirinya malah memperhatikan hal yang tidak penting di sana. Saat Zayn akan menggendong Clara untuk membawanya pergi, ia pun sadar jika ada sesuatu yang mengintai. Lebih berbahaya daripada hewan liar sekali pun. Hal itu tak lain adalah mhonyedt.
Zayn pun segera memeluk Clara dan memastikan untuk melindungi Clara yang jatuh tidak sadarkan diri dalam pelukannya. Sebisa mungkin Zayn pun menghindar dari serangan tersebut. Sebab dalam kondisinya saat ini, akan sangat sulit baginya untuk melakukan serangan balik. Itu akan sangat berbahaya bagi kondisi Clara. Jadi, Zayn memilih untuk berlari menuju ke dekat area yang sudah ditentukan sebagai titik temu dan bersiul sebagai tanda bahaya. Para anggota yang ternyata juga tengah akan kembali ke titik tersebut, bergegas dan membantu Zayn.
Dalam hati, saat ini Zayn mengutuk para mhonyedt yang tiba-tiba muncul seperti ini. Padahal Zayn tahu betuh area ini. Dan seharusnya para mhonyedt tidak pernah berkeliaran di sekitar ini. Sayangnya, mereka mulai mengendus area ini dan bertingkah. Untungnya, para mhonyedt yang menyerang hari ini tidak terlalu banyak. Mereka juga tidak terlalu kuat, hingga mereka bisa dengan mudah dilumpuhkan oleh bantuan para anggota kelompok.
Setelah mereka selesai menghabisi para mhonyedt, Zayn memberika arahan bagi mereka untuk menghanyutkan para mhonyedt tersebut. Setelah itu mereka emua kembali berkumpul, dan para anggota melihat Clara yang berada dalam pelukan Zayn. Salah satu di antara mereka pun bertanya, “Apa dia adalah gadis yang kita cari?”
Zayn mengangguk, lalu mengubah posisi Clara untuk menyembunyikan wajahnya karena ia tidak ingin orang lain melihat wajah manis Clara. Setelah itu, Zayn pun menggendong Clara dengan mudahnya. Seolah-olah berat badan Clara bukan apa-apa baginya. Setelah itu Zayn pun bertanya, “Apakah kalian sudah selesai?”
Para anggota yang mendengar hal itu pun segera mengangguk dan menjawab, “Sudah. Kami semua sudah menemukan bahan makanan yang berada dalam kondisi yang bagus.”
Zayn yang mendengar hal tersebut tentu saja merasa sangat puas. Selain menemukan Clara yang kini sudah berada dalam pelukannya. Kelompoknya juga menemukan banyak bahan makanan. Semuanya sesuai dengan harapannya. Bahkan lebih dari harapan yang ia miliki. Jadi, Zayn pun berkata, “Karena semuanya sudah selesai, maka kita harus bergegas kembali.”
Tanpa menunggu jawaban para anggotanya, Zayn kembali memperbaiki posisi Clara yang ia gendog di belakang punggungnya. Ia harus memastikan Clara berada dalam posisi yang aman. Sebab perjalanan yang akan mereka tempuh nantinya tidak terlalu mudah atau bahkan bisa dibilang sangat berbahaya karena kini Clara menjadi beban bagi perjalanan mereka. Meskipun begitu, Zayn tidak merasa keberatan jika beban yang ia bawa tak lain adalah Clara. Setelah memastikan Clara sudah berada dalam posisi yang benar, Zayn pun berkata, “Mari kita kembali.”
**
Hial terlihat terburu-buru dan berlari ke luar labolatoriumnya saat mendengar apa yang dikatakan oleh salah seorang anggota kelompok yang mengatakan jika ternyata Zayn sudah kembali dengan membawa seseorang. Meskipun tidak belum melihat langsung, tetapi Hial bisa menyimpulkan dengan sangat yakin, bahwa orang yang datang bersama dengan kelompok Zayn tak lain adalah Clara. Tentu saja Hial saat ini bergegas dengan perasaan penuh harap. Lalu harapannya terwujud, sebab begitu dirinya bertemu dengan Zayn dan kelompoknya, ia melihat Clara dalam gendongan Zayn.
Hail pun menatap Zayn dan bertanya, “Apa itu Clara?”
Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan sebuah anggukkan. “Aku tahu, kau pasti sangat senang karena Clara sudah ditemukan. Tapi untuk saat ini, kumohon biarkan aku untuk membaringkan Clara. Ia juga perlu digantikan pakaiannya, karena kondisi pakaiannya sepenuhnya basah. Lalu kau harus bergegas untuk memeriksa kondisinya. Aku memang sudah memeriksanya dengan cepat, tetapi kau jelas lebih handal daripada diriku dalam bidang ini.”
Mendengar hal itu, Hial pun bergegas untuk meminta Zayn untuk masuk ke dalam ruangan untuk memeriksa kondisi Clara. Sebelum itu, mereka terlebih dahulu meminta bantuan salah satu wanita untuk menggantikan pakaian Clara yang memang sangat basah. Setelah itu, barulah Hial memeriksa kondisi Clara. Di tengah itu, Hial pun teringat sesuatu dan berkata pada Zayn, “Lebih baik kau tinggal di luar dan tunggu Calvin. Setidaknya jelaskan situasinya, agar dia tidak terlalu panik saat melihat Clara yang tidak sadarkan diri seperti ini. Untuk Clara, percayakan ia padaku. Akan kupastikan jika dia akan baik-baik saja.”
Setelah mendengar hal itu, Zayn sebenarnya merasa sangat enggan untuk beranjak dari posisinya. Mengingat jika saat ini dirinya ingin tetap tinggal di sisi Clara dan memastikan kondisinya. Namun, ia sendiri sadar, jika bukan pilihan yang baik jika langsung membiarkan Calvin melihat Clara dalam kondisi yang tidak sadarkan diri seperti ini. Bisa-bisa ia akan panik dan melakukan sesuatu yang tidak terpikirkan oleh mereka semua. Karena itulah, Zayn mengangguk dan berkata, “Kalau begitu, tolong pastikan kondisi Clara sebaik mungkin. Aku akan mengandalkanmu.”
Zayn pun ke luar dari ruangan tersebut dan menunggu kepulangan Calvin dan rombongannya. Untungnya, mereka tiba di tempat persembunyian dalam waktu yang tidak terlalu lama. Calvin yang sudah melihat Zayn yang telah tiba lebih dulu di bandinkan dirinya, ia pun bertanya, “Kau sudah kembali? Apa kau menemukan sesuatu? Apa mungkin kau bahkan menemukan keberadaan Clara?”
Zayn yang mendapatkan pertanyaan beruntun tersebut pun berkata, “Sekarang tenanglah. Aku akan menjelaskan semuanya dengan baik, tapi kau harus tenang.”
Calvin pun mengangguk dan mengatakan jika dirinya akan tenang, barulah Zayn menjelaskan situasinya, “Benar, aku sudah menemukan Clara.”
Baru saja Zayn mengatakan satu kalimat, Calvin sudah terlihat sangat panik dan bertanya, “Lalu sekarang ada di mana Clara?”
Zayn pun menghela napas dan menahan Calvin. Ia sudah bisa memperkirakan jika hal ini akan terjadi. Sebab Calvin sangat mencemaskan kondisi sang adik yang berhari-hari sudah terpisah dengannya. Namun, jika Calvin bertemu saat ini juga dengan Clara, mungkin Calvin akan semakin cemas dibuatnya. Jadi, Zayn harus sebisa mungkin menjelaskan situasi Clara, agar Calvin tidak terlalu cemas saat melihat Clara nantinya. “Sekarang dengarkan aku terlebih dahulu, Calvin. Jika kau tidak mendnegarkanku, aku tidak akan mengizinkanmu untuk bertemu dengan Clara,” ucap Zayn pada akhirnya bisa menekan Calvin untuk merasa lebih tenang lagi.
Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Zayn tersebut, Calvin pun berusaha untuk menenangkan diri dan berkata, “Katakan apa yang kau perlu jelaskan, karena saat ini aku harus bergegas melihat adikku.”
Zayn menghela napas dan berkata, “Aku menemukan Clara di sungai di dekat muara. Aku tidak mengerti mengapa dirinya malah berenang dari arah laut, padahal dari penjelasanmu dia jatuh di area sungai yang seharusnya terbawa arus. Intinya, ia kelelahan karena berenang saat aku menemukannya. Namun, kau tidak perlu terlalu cemas, sebelumnya aku sudah lebih dulu memastikan kondisi Clara, dan ia baik-baik saja. Hanya saja, saat ini Clara tengah tidak sadarkan diri dan tengah mendapatkan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kondisinya.”
Calvin yang mendengarnya pun mengangguk lalu bertanya, “Aku mengerti, lalu apa aku sekarang bisa melihatnya?”
Mendengar pertanyaan tersebut, Zayn mengangguk. “Ayo, kita pergi bersama. Aku juga harus melihat kondisinya. Namun, aku harap kau tetap tenang,” ucap Zayn segera disetujui oleh Calvin.
Setelah saling sepakat, keduanya pun bergegas menuju ruangan di mana Clara berada. Hal itu bertepatan dengan Hial yang juga sudah selesai memeriksa kondisi Clara. Calvin pun segera mendekat pada ranjang di mana Clara berbaring. Ia pun menggenggam tangan Clara dan merasa sangat lega saat merasakan tangan tersebut terasa hangat. Setidaknya, kini Calvin memastikan jika sang adik masih hidup dan sudah berada di bawah perlindungannya lagi. Setelah melihat Clara, ia pun menatap Hial dan bertanya, “Bagaimana kondisi adikku? Apakah ia baik-baik saja?”
“Tentu saja aku berharap jika kondisinya baik-baik saja. Semula, aku merasa jika detak jantungnya normal, hanya saja saat ini aku perlu mengawasinya lebih lanjut karena ada sesuatu yang ganjil pada jantungnya,” jawab Hial. Tentu saja ia juga merasa sangat cemas, karena ternyata kondisi Clara tidak sebaik yang ia harapkan. Detak jantungnya memang tidak terlalu buruk, tetapi juga tidak terlalu baik. Kondisi tersebut mendesak Hial untuk terus mengawasi kondisi Clara.
Sebab bisa jadi, situasi tidak terduga terjadi secara tiba-tiba. Mendengar penjelasan dari Hial tersebut, Calvin pun dibuat semakin cemas dengan kondisi Clara. Meskipun begitu, ia merasa berusaha untuk tetap tenang. Kini, mereka berada di tempat yang lebih baik. Ada Hial yang paham akan ilmu medis dan ada pula peralatan yang ditubuhkan untuk merawat Clara. Mungkin kali ini Clara bisa berada dalam kondisi yang lebih baik, karena perawatan yang akan ia dapatkan. Sungguh, Calvin mengharapkan hal yang terbaik bagi adiknya ini.
Karena itulah, Calvin berkata, “Aku mohon, tolong bantu Clara. Bantu dia untuk melewati masa sulit ini.”
Mendengar apa yang dikatakan oleh Calvin tersebut, Hial pun menyentuh dan mencengkram bahu Calvin untuk memberinya kekuatan. “Tanpa kau meminta pun, aku sebagai seseorang yang bekerja dalam bidang ini, pasti akan berusaha sekeras mungkin untuk menyelamatkan Clara. Aku yakin, Clara yang mendapatkan banyak berkat dari semesta, pasti bisa berhasil melewati situasi sulit ini. Mari, kita semua tetap berada di sisinya untuk memberinya dukungan,” ucap Hial.
Zayn yang mendengarnya pun menambahkan, “Benar, Clara pasti bisa melewati masa sulit ini. Jadi, kita juga harus mendampinginya dengan tegar dan mendoakannya agar segera kembali sadar seperti semula.”
Situasi yang tegang tersebut berbanding terbalik dengan situasi tenang dan nyaman di ruangan labolatorium tempat Gaal berada. Gaal yang biasanya bermain dengan penelitiannya, kini terlihat berbeda karena ia malah sibuk dengan perangkat komputer canggih miliknya. Sama seperti dirinya, Ostra dan Riolo juga memiliki perangkat komputer canggih seperti ini. Namun, di antara mereka, hanya Gaal yang paling sering menggunakannya. Sementara Ostra mengenakannya jika disituasi tertentu untuk menyusun strategi atau menyimpan file penting yang nantinya akan disimpan di komputer utama milik Gaal, sebab Gaal yang mengelola semuanya.
“Coba kulihat, sekarang sudah sampai di mana dia?” gumam Ostra sembari kesepuluh jari tangannya terlihat sangat lincah bermain di atas keyboard komputernya. Ia terlihat sangat fokus tetapi juga terlihat seperti tengah bermain-main, hingga tidak agak mengerikan untuk dilihat. Saat bersama dengan kedua saudaranya, mungkin Ostra akan terlihat paling normal dan bersahabat.
Namun, pada kenyataan tidak sepenuhnya benar. Ostra juga memiliki sisi mengerikan sama seperti kedua saudaranya. Tiga bersaudara yang menduduki posisi penting di bangsa Draconian ini memang sama-sama memiliki kelebihan dan kekuarangan masing-masing. Mungkin itu bisa dibilang sebagai saling melengkapi karena mereka adalah bersaudara, meskipun ketiganya memang memiliki persaudaraan yang tidak terlalu dekat.
Tak lama, Ostra pun selesai dengan apa yang ia lakukan, dan terlihat menemukan sesuatu yang sangat menarik. Hingga dirinya pun bersiul, rautnya terlihat sangat senang. Seakan-akan semuanya berjalan sesuai dengan harapannya. Ia pun bergumam, “Lihat, apa yang sudah kutemukan ini.”
Hal yang membuatnya bahagia tersebut adalah, hal yang berkaitan dengan penelitian serta eksperimennya yang sebelumnya. Benar, karena sebelumnya dirinya sudah meletakkan sesuatu dalam tubuh Clara untuk melacaknya, maka Clara sebenarnya tidak berbeda dari sebuah gps yang berjalan. Clara akan membawa Gaal menemukan sesuatu yang menarik, dan apa yang Gaal pikirkan memang menjadi kenyataan. “Ini tempat yang sangat baru, bahkan sepertinya belum masuk radar penaklukan milik Ostra,” ucap Gaal.
Gaal memikirkan berbagai kemungkinan yang menarik. Lalu tak lama ia pun berkata, “Sepertinya untuk perburuan dan pembersihan selanjutnya, akan menarik jika tempat ini menjadi tujuannya. Besar kemungkinan, wanita yang sudah ditanami benih itu kini telah bergabung dengan sebuah kelompok manusia. Dari data yang terekam, besar kemungkinan ia tengah dirawat karena kondisinya semakin membaik. Aku yakin, jika wanita itu benar-benar akan membawa sebuah keuntungan yang menarik.”
Setelah mengatakan hal itu Gaal pun beranjak dari tempay duduknya dan melangkah menuju sisi ruangan labolatoriumnya yang lain. Lalu di sana dirinya melihat Vani yang terbaring di meja penelitian dengan berbagai kabel yang terhubung pada kepalannya. Ia memeriksa catatan penelitiannya dan memeriksa mesin medis yang memantau kondisi vital Vani. “Wah, kondisinya benar-benar buruk. Jika seperti ini terus, sangat tidak berguna bagiku untuk terus mempertahankannya,” ucap Gaal terlihat sangat serius.
Lalu Gaal pun tampak mempertimbangkan apa yang akan ia lakukan dengan serius lalu memutuskan sesuatu. Ia tersenyum dan berkata pada Vani yang jelas tidak sadarkan diri, “Baiklah, sekarang aku akan memanfaatkanmu untuk terakhir kalinya. Kuharap, kau bekerja dengan baik kali ini.”