Tidak di rumah, di kantor, dan sekarang di kampus? Disaat orang lain senang, hanya Meida yang memasang wajah menyedihkan. “Saya ketua prodi disini, mohon bimbingannya ya, Pak.” “Hanya dua?” “Sebenarnya masih ada lagi. Apa tidak apa jika saya mengalihkan mereka pada bapak?” “Gak papa, saya akan menerima maksimal 7 orang.” “Terima kasih banyak, Pak.” sang ketua prodi menggenggam tangan Jarvis. Pria itu menariknya pelan dan segera menggunakan handsanitizer dengan santainya, membuat sang ketua prodi jadi kebingungan. “Nah, Meida sama Destina silahkan kalian kasih skripsinya. Biar Pak Jarvis menilai.” Sesuai dugaan Meida, Jarvis dengan mudahnya mencoret semua bagian sambil menjelaskan dengan bahasa yang sulit dipahami. Sampai Destina terpukau mendengarnya dan berbisik, “Hebat banget, sem