Pak Jarvis: Mei, revisi lagi. Kamu banyak salahnya itu. Penjelasannya jangan kayak gitu, kan saya udah bilang.
“Haduhhhhh! Ngutuk suami sendiri bisa gak sih? kenapa dia gak bikinin aja skripsi buat gue? kenapa?! kenapaaa?!” teriak Meida kesal.
Sungguh rumit otak Meida, ditambah dengan pekerjaan yang menumpuk sekarang ini. “Mei, kamu gak papa?” tanya Niko. “Kayak pusing gitu.”
“Siapa yang nggak pusing kalau ngerjain hal ginian, Pak. Hhehehe.”
“Nih buat kamu. Tadi beli terus ada diskon.” Niko memberikan s**u cokelat untuk Meida, moodnya langsung naik. andai saja pemimpin divisi Meida adalah Niko.
“Makasih banyak, Pak.”
“Buat Krista nggak ada, Pak?”
“Eh?”
“Bercanda, Pak. hehehehe, lagipula Krista sukanya sama kopi, bukan s**u kayak anak kecil. Meida seleranya diluar dugaan ternyata
