“Maksud bapak?” tanya Meida dengan tangan yang bergetar. Dia meremat gaun yang dia pakai.
“Saya inget jelas sekarang kalau sayang yang tidurin kamu malam itu ‘kan? maka kamu dapat jackpot, kamu akan saya nikahi sebagai bentu tanggung jawab saya.”
Meida tidak habis fikir, apa pria itu serius mengatakan hal ini? “Apa gak ada yang mau bapak sampaikan sebelumnya?”
“Kata maaf? Saya minta maaf, waktu itu saya mabuk dan dibawah kendali obat perangsang yang dikasih adik saya. Makannya saya mau tanggung jawab, saya akan nikahin kamu.”
“Kenapa harus menikah?” tanya Meida. Dia tidak mau menghabiskan seluruh hidupnya dengan pria aneh dan juga menyebalkan seperti Jarvis. Dengan penuh keberanian, Meida bertanya, “Saya ingin bapak tanggung jawab dalam hal lain. Kalau bapak memang merasa bersalah, say
