Bisma menghela lega. Dia arahkan tangannya ke arah café mengisyaratkan kepada Kana agar lebih dulu memasuki café. Bisma mengulum senyumnya saat melihat punggung besar Kana yang ada di hadapannya. Entah apa yang ada di dalam pikirannya saat matanya tertuju ke b****g Kana yang juga berukuran besar. "Di sini aja, Kana," ajak Bisma saat Kana hendak memilih bangku kosong yang mejanya masih ada piring dan botol minuman bekas. Kana dengan cepat menuruti Bisma yang berdiri di dua bangku kosong dengan meja yang bersih, di posisi yang menyudut dan jauh dari hiruk pikuk orang-orang yang asyik bercengkrama. Bisma tarik bangku untuk Kana duduki. Perasaan kikuk Kana kembali menerpa saat dia amati mata Bisma yang terarah ke bokongnya yang rebah di atas bangku yang Bisma tarik untuknya. "Ok kan?