“Kamu lagi ngapain di situ?” tanya Atha ketika turun dari mobilnya dan mendapati Naresh sedang berdiri di pintu lobi kantor.
“Lagi nunggu Luna, mau mampir kesini sebentar.”
Atha tidak menghentikan langkahnya, buru-buru masuk karena sudah ada yang menunggu di ruang kerjanya. Namun, di depan lift dia justru mendapati dua orang yang membuatnya mendengus tidak suka.
“Elina …” sapa Aryan Jarvis tersenyum lebar, seolah begitu senangnya dia bertemu Elina.
“Cih, pelangi yang merusak pemandangan!”
Elina mengulum senyum mendengar Atha yang menggerutu lucu. Dia juga tidak kenal dengan Aryan Jarvis, hanya beberapa kali saja kebetulan bertemu. Bukan maksudnya menghakimi perilaku menyimpang pengusaha berwajah blasteran itu, tapi sedikit risih sikap terlalu ramah yang dia tunjukkan. Apalagi sejak a
