Ban.34 Cucu Oma Dewi

1724 Kata

“Jingga mau yang paling besar, Xenxen.” teriak bocah cantik dengan kuncir dua dan poni pendek itu keras. Rena dan El mendongak dengan muka cemas di bawah pohon jambu air yang menjulang kokoh di halaman samping rumah Ibra. Sedang di atas sana, Xena tengah asik memanjat kesana kemari mencari jambu yang sudah matang. “Turun, Xen! Kamu kan lagi hamil. Nanti kalau jatuh gimana?” seru Elina. “Ketahuan Tante Dewi bisa kena gebuk kamu. Buruan turun!” timpal Rena. “Nggak bakal jatuh, aku sudah biasa manjat dari kecil.” sahutnya ngeyel. “Percaya kok, sampai Jo saja juga kamu panjat. Makanya perutmu bengkak,” celetuk Rena mulai lagi nyinyirnya. Elina tertawa ngakak, tapi Xena tetap tidak ambil pusing dan malah memanjat semakin tinggi. “Xenxen, Jingga juga mau naik.” teriak bocah itu. “Nggak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN