Chapter 18 : Rindu

1825 Kata

Irwan mengajak Sisi untuk masuk ke sebuah cafe tak jauh dari sekolah Aisha. Pria itu terlihat memesan secangkir espresso, sedangkan Sisi tak memesan apapun. Wanita itu tidak berniat untuk makan atau minum apapun selama bersama Irwan. Takut kalau-kalau suaminya tau dan menyangka dia jalan dengan Irwan. Apalagi berdua seperti ini, tentu Ali pasti salah paham. Sisi menunduk dalam, menatap lantai tepat di bawahnya. Sementara Irwan tak henti memandangnya sejak tadi. Dan itu cukup membuat Sisi risih. Diperhatikan seintens itu oleh pria yang bukan suamiya, membuat wanita itu merasa tak enak, gelisah. Irwan menghela nafas panjang saat melihat kegelisahan Sisi. Pria itu mencoba memulai pembicaraan dengan Sisi, wanita pemilik hatinya. "Si..." panggilnya lembut. Sisi mendongak. Sesaat w

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN