Gista melirik Bima, laki-laki itu fokus dengan setir mobil. Ia makan dalam diam roti tawar yang di olesi dengan selai kacang. "Lo makan siang lagi sama pak Rey?," Tanya Bima, melirik Gista. Gista mengedikkan bahu, "Enggak deh kayaknya, kenapa?," "Kirain makan siang lagi sama dia," ucap Bima. "Ya enggaklah," "Nanti malam gue balik ke apartemen," ucap Bima, melirik Gista. "Oke, sudah seharusnya lo balik. Apartemen lo udah jadi sarang tikus tu," Bima terkekeh, kepulangannya ke apartmen memang ingin berbenah, sudah hampir seminggu ia tidak pulang. Ia meneruskan perjalannya, menuju gedung hotel tempatnya bekerja. Satu jam kemudian, Gista dan Bima memisahkan diri ke kantor masing-masing. Bima melangkahkan kakinya menuju ruangan accounting. Jujur sejak tadi malam, ia memikirkan Mita. Enta