Sakha menggeram kesal. Beberapa kali panggilannya tak dijawab juga oleh Moza. Apakah istrinya itu sudah tidur? Tapi ini baru pukul delapan malam. Mana mungkin Moza tidur sesore ini karena biasanya sang istri akan tidur di atas jam sepuluh malam. "Ke mana saja kamu ini, Moz! Tak tahukah jika aku sedang cemas memikirkanmu," gerutuan yang terlontar dari sela bibir Sakha. Ponsel masih menempel di telinga. Berjalan mondar mandir di ruang keluarga tak mau menyerah menanti suara yang sudah mulai dia rindukan agar menjawab panggilan teleponnya. Astaga, ini baru satu malam Moza meninggalkan rumah. Tapi Sakha sudah belingsatan tidak karuan. Makin kesal saja ketika hanya nada dering yang ia dengar. Tak mau membuang waktunya dan agar hatinya tenang tak lagi-lagi memikirkan Moza, pria itu mengalihka