Sakha pulang ke rumah dengan kekecewaan juga kebimbangan. Istri dan mertuanya membuat dia pusing juga hidup tidak tenang. Sakha merasa dia bagai boneka yang sesuka hati dipermainkan oleh Zyzy dan keluarganya. Pria itu menghela napas panjang. Perjalanan yang saat ini dia tempuh untuk dapat sampai di rumah masih memerlukan waktu sekitar setengah jam lagi. Namun, sedari tadi dirinya sangat tidak fokus berkendara. Berbahaya memang jika pikiran sedang kalut seperti ini lalu harus berada di balik kemudi. Tapi Sakha memang sudah tak boleh berlama-lama berada di rumah mertuanya. Harga diri terasa diinjak-injak dan Sakha benci karena harus menjadi orang yang bodoh dan lemah jika sedang berhadapan dengan istrinya. Bisa dikatakan jika Zyzy adalah kelemahannya. Mungkin keputusan Sakha memilih pinda