Moza baru saja sampai rumah, bahkan belum sempat masuk ke dalam ketika suara deru mobil yang berhenti di depan pagar menolehkan kepalanya. Helaan napas kasar keluar dari sela bibirnya mengetahui siapa yang datang. Sakha Rahardian. Untuk apa pria itu menyusulnya ke sini. Rencananya, hari ini dia tidak akan datang ke rumah sakit karena tubuhnya sangat lelah dan Moza ingin sekali beristirahat. Sayangnya, ketenangan hidup karena kehadiran Sakha harus terusik. Moza putuskan untuk berbalik badan tak jadi masuk ke dalam rumah. Terlebih ketika Sakha tanpa diminta sudah berjalan mendekat padanya. "Pak Sakha kenapa ke sini?" tanya Moza dengan nada terdengar sinis. Jujur dia tidak seberapa suka dengan kehadiran Sakha. "Boleh bicara sebentar?" Moza mengangguk, mempersilahkan pria itu untuk duduk di