23. Perjanjian Gaib

1669 Kata

Tubuhku gemetar. Bibirku tiba-tiba kaku seketika. Aku kesulitan untuk berkata-kata. Karena rasa ketakutan luar biasa yang aku rasakan saat ini. Makhluk besar, hitam, dan berbulu panjang tepat berdiri di hadapanku. Sorot matanya tajam dan berwarna kuning. Membuat makhluk itu semakin menakutkan siapa saja yang melihatnya. Termasuk aku saat ini. Meskipun tekadku sudah bulat, sebagai manusia biasa rasa takut tentu tak bisa sepenuhnya aku hilangkan. “Hahaha!” Makhluk besar itu tertawa seperti dalam mimpiku malam itu. “Hai manusia, akhirnya kamu datang juga menemuiku! Pilihanmu tidak salah datang ke sini! Seperti janjiku padamu malam itu! Aku akan memenuhi segala keinginan kamu asalkan kamu mau menuruti keinginanku!” Ucap makhluk besar dengan suara besar dan serak. “I... iya!” Jawabku deng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN