Bab 11 – Mengenali
“Iya,” hanya itu yang keluar dari mulut Kiara.
Kiara berjalan menuju ke dalam kamarnya, merebahkan tubuh di atas tempat tidur dan berusaha memejamkan mata.
“Apa salah ya, yang aku lakukan tadi? Tapi hal itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang telah dia lakukan padaku. Menghancurkan hidup ku!” gumamnya, matanya mulai berair, perlahan air itu mulai turun membasahi pipinya.
Jam empat pagi, Kiara sudah bangun dan menyeduh teh manis hangat untuk dirinya sendiri.
Tanpa sengaja dia mendengar suara seseorang berjalan ke dapur.
Kiara menoleh ke arah belakangnya.
“Tu tuan.” Kiara terkejut melihat Gio yang sedang berdiri di belakangnya.
Wajahnya terlihat pucat dan lemas.
“Apa dia mau marah!” gumam Kiara, dengan tangan bergetar ketakutan.
“Haus.” Gio berkata pel
