12

1044 Kata

Seharian Pinka terkunci di dalam kamar yang ada di dalam Kafe Lupi. matahari mulai terbenam dan siang berganti malam. Pinka sudah tak memiliki tenaga lagi untuk berteriak dan emnangis sambil menggedor pintu kamar itu untuk meminta di buka. Sangat percuma, karena letak kamarnya di lantai paling atas, sudah tentu tidak akan ada yang mendengarnya kecuali memang ada tamu yang sedang ingin berkencan short time dengan gadis incarannya di dalam kamar. Pinka duduk di dekat jendela dan menatap ke arah bawah. Sejak siang ia melihat beberapa orang sedang menatap ke arah bangunan yang ada di jajaran Kafe Lupi. "Itu Kak Sean?" ucap Pinka lirih. Dari tempat Pinka berada, Pinka bisa melihat keadaan di luar sana secara menyeluruh karena kamar Pinka terletak di ujung dan jelas bisa melihat bagian belaka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN