"Jangan berteriak. Gedung ini sudah di kepung dan tersisa hanya kita berdua. Mau berteriak sekears apapun, kamu tidak akan bisa lari dari kenyataan ini," ucap Sean denagn senyum smirknya. Dengan cepat Sean melepas dress milik Pinka hingga tubuh mungil dan polos Pinka terlihat jelas di depan mata Sean. Ini bukan kali pertamanya Sean menatap indah tubuh Pinka, dan terulang kembali kejadian kemarin dan Sean terpesona kembali dengan lekukan tubuh indah itu. Gulungan daging penuh urat itu terus mengembang sempurna tegak lurus. Iman Sean kalah dengan sensasi luar biasa ini. Sean terkenal sebagai lelaki tegas, galak, dingin dan sangat kaku. Ia sudah biasa mengambil kesempatan seperti ini untuk mengecoh lawannya. Tapi, entah kenapa di depan Pinka ia begitu berani membuka semua tubuhnya tidak sep