Leivh terjaga dalam tidurnya kemudian mengambil posisi duduk dengan segera. Selimutnya tersingkap, memperlihatkan dadanya telanjangnya yang telah basah dengan peluh. Kemudian melempar selimut dengan asal. Beringsut dari ranjang membawa langkah keluar ruangan. Diisinya gelas dengan air keran meminumnya dengan rakus. Kemudian meraih sesuatu dari laci samping ranjangnya. Sebuah pematik dan rokok. Sedikit seringai namun penuh muram dia tunjukan. Tentu saja rokok ini adalah benda biasa yang kerap menemaninya dikala gundah gulana. Yang membedakannya adalah karena benda ini dia curi secara paksa dari Direkturnya. Perempuan yang sialnya terlalu menarik untuk diabaikan. Perempuan yang terlalu mencuri perhatian sejak pertemuan pertama yang diluar daripada rencananya. Diraihlah pematiknya kemudian ia