Hingar bingar, aku bisa mendengar bisik bisik menyebalkan dari orang-orang disekelilingku. Aku sudah menjadi bahan gosip sejak aku menerima undangan yang dibagikan oleh Ustin dari Grigorii kepada seluruh karyawan pagi tadi. Saat ini jam makan siang, itu berarti sudah empat jam lamanya aku menjadi bahan obrolan mereka dan aku sangat menyayangkan keputusanku untuk rehat dikantin kantor hari ini. Tapi mau bagaimana lagi, anggap saja mereka hanyalah gonggongan anjing. Biar mengganggu tapi mereka tak pantas diberi atensi. Begitulah caraku berpikir. Konsentrasiku beralih, aku membolak balik undangan pernikahan yang kupegang saat ini, berkali kali aku meneliti namanya tidak berubah. Nama suamiku terpajang apik disana dengan nama perempuan itu. Aku mendesah pasrah, mungkin ini klimaks yang aku dap