Jam makan siang sudah tiba. Kegiatan latihan yang sudah dilakukan berjam-jam langsung dihentikan. Kini semua peserta sudah berjalan berbondong-bondong kembali ke hotel untuk mengisi perut mereka sebelum kembali berkutat dengan latihan-latihan yang menguras tenaga itu. "Kalau makan siang gini, gue jadi kangen di masakkin sama Lo deh. Kapan-kapan masakkin gue lagi ya!" Ucap Ardan yang kini sedang berjalan beriringan bersama Vanya. Teman-temannya yang lain entah kemana. "Berani bayar berapa emangnya Lo?" Tanya Vanya. "Bayar pake cinta mau?" Canda Ardan sambil terkekeh. Vanya mendelik. Mendorong bahu laki-laki itu sedikit. "Gembel Lo! Ogah gue! Bayar gue semilyar permasakan baru mau gue." Balas Vanya. "Rugi bandar gue kalau punya pembokat kaya Lo! Ogah!" Tolak Ardan. "Yaudah, nggak usa