Bab 17 Me + You

2082 Kata

"Habis ini mau kemana lagi?", tanya Aluna seraya mengunyah makan siangnya bersama Dhimas. Dhimas mendengus melihat Aluna, ia menjulurkan tangannya untuk menyeka sebutir nasi yang menempel di pipi Aluna. Tentu saja, kini Aluna menjadi makhluk paling panas yang berada di dalam cafe berrpendingin ruangan tersebut. Sikap spontan Dhimas selalu berhasil membuat Aluna berkeringat dingin dan salah paham. "Oh, makasih", gumamnya malu. "Kamu masih mau jalan - jalan?", tanya Dhimas. Aluna mengangguk. "Kalau kamu nggak capek ngeladenin aku yang teriak - teriak gara - gara takut naik wahana tapi tetep maksa naik wahana", jawab Aluna. Dhimas tertawa mendengar jawaban yang tidak terduga dari Aluna. "Tentu tidak, aku menikmati suara teriakan kamu yang cukup memekakkan telinga, Na", ucap Dhimas. Alu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN