“Luna”, saut Rendy. Aluna yang tengah menuruni tangga rumahnya menoleh pada Papanya yang sedang menyesap kopi di sofa. “Iya, Pa?”, tanya Aluna. “Kamu sudah mau berangkat ke kantor?”, tanya Rendy. Aluna mengangguk menghampiri Papanya. “Iya, Pa. Luna ada deadline projek nih, kayaknya bakal lembur”, jawab Aluna. “Lagi?”, tanya Rendy. Aluna tersenyum dengan rasa bersalah. “Iya, Pa. kerjaan Luna lagi padat banget sampai beberapa bulan ke depan”, jawab Aluna. Rendy menghela nafasnya kecewa. “Kamu nggak bisa cuti sama sekali, Luna?”, tanya Rendy. Lagi – lagi Aluna menatap Papanya dengan penuh penyesalan. “Maaf, Pa.. Sepertinya belum bisa. Luna baru bisa ambil cuti tahun depan kayaknya, Pa. setelah semua projek selesai dan sudah publish ke masyarakat. Setidaknya Luna bisa melewati ev