“Kabarnya Pak Fajar sudah cerai ya sama istrinya?” rumpi seorang pegawai saat makan siang di warung makan depan kantor baru. Di kantor tak ada kantin. Saat itu beberapa karyawan Fajar sedang makan siang bersama. “Lalu kalau sudah cerai, kamu mau deketin dia begitu? Berharap jadi nyonya besar?” tanya karyawan kedua. “Why not? Bisa saja kan kita memperbaiki taraf hidup?” jawab karyawan pertama tadi. “Enggak usah mimpi ketinggian deh kamu. Nggak tahu bahwa Pak Fajar sekarang sudah bangkrut. Dia ini sekarang kerja sama mantan istrinya. Perusahaan ini sekarang milik istrinya. Sebanyak 75% saham milik manta istri. Jadi Pak Fajar hanya pegawai yang punya saham saja sebenarnya. Sudah bukan mutlak pemimpin lagi.” “Lumayanlah 25% saham daripada cuma gaji kita doang,” jawab perempuan pertama yan