Merubah Penampilan

2103 Kata
Edwyn menatap dirinya pada pantulan cermin sambil memperlihatkan bagian perutnya yang kemarin sempat mendapat luka tusuk. Dia masih tidak menyangka lukanya sembuh hanya dalam satu hari, jika bukan karena Alissa mungkin dirinya sudah berada di ambang kematian. Karena sudah di tolong oleh Alissa, pria itu berniat untuk mengajaknya jalan-jalan. Setidaknya hal ini bisa membuatnya sedikit lebih menikmati dunia manusia, mereka juga bisa sekalian mencari informasi lainnya tentang para elf yang berada di Humberg. Sebenarnya Edwyn juga kasihan pada Alissa yang datang ke dunia manusia untuk mencari penculik teman-temannya, tapi sampai detik ini dia belum mendapatkan petunjuk apapun. Jika dia menjadi Alissa, mungkin Edwyn sudah putus asa sejak awal. “ Ayo jalan-jalan bersamaku, kita tidak bisa hanya tinggal diam menunggu sesuatu datang. Kau ingin segera bertemu dengan sebangsamu kan agar bisa menanyakan tentang pintu itu.?” Sahut Edwyn. “ Kita mau kemana.?” Tanya Alissa menatap Edwyn penasaran. “ Suatu tempat yang tidak ada di Sandora.” Jawabnya dengan senyuman. ** Setibanya di sebuah taman hiburan di kota Humberg, Edwyn dengan bangga menunjukkan bahwa ini merupakan taman hiburan terbesar yang ada di kota itu. Banyak wahana yang bisa dicoba yang pastinya dapat menantang adrenalin setiap pengunjung. Sejak tiba di pintu masuk hingga mereka sudah membeli tiket dan masuk ke dalam, Alissa terlihat terperangah dengan semua wahana yang dia lihat saat ini. Seperti yang di katakana oleh Edwyn, memang benar jika tempat seperti ini tidak ada di Sandora. “ Ayo kita coba naik.” Ajak Edwyn sambil menarik tangan Alissa. Alissa diam saja ketika di tarik oleh Edwyn, dia menatap bagaimana tangan besar Edwyn menggenggam pergelangan tangannya sambil membawanya menuju satu wahana yang memang sejak tadi menarik perhatian Alissa. Wahana komedi putar menjadi pilihan pertama Alissa dan Edwyn untuk mencobanya, mereka masing-masing duduk di atas patung kuda yang nantinya akan membawa mereka berkeliling di tempat itu. “ Wah, ini benar-benar menarik.” Seru Alissa yang mulai terlihat menikmati permainannya. “ Ini belum seberapa, masih banyak wahana lain yang harus kau coba.” Sahut Edwyn senang melihat Alissa bisa menikmatinya dengan santai. Setelah mencoba wahana komedi putar, mereka lanjut mencoba wahana lainnya yang lebih menantang. Sepanjang permainan wahana Alissa benar-benar senang, dia tak berhenti tertawa sambil bersorak kegirangan. Sejenak dia lupa tentang siapa dirinya dan bagaimana dia sangat membenci manusia, padahal di tempat itu ada ribuan manusia yang datang tapi dia tidak mempermasalahkannya dan berbaur cukup baik. “ Ibu lihat kakak itu, dia memiliki warna rambut dan mata yang indah.” Seru seorang anak kecil menunjuk ke arah Alissa. Alissa hanya menatapnya sinis, dia tidak peduli pada manusia yang mengatakan bahwa rambut dan matanya sangat indah. Namun saat itu dia menyadari kalau beberapa orang memang sedang memperhatikannya, mungkin karena penampilannya yang sangat berbeda dengan yang lain. “ Kau tidak perlu peduli, mereka hanya kagum dengan kecantikanmu.” Bisik Edwyn. “ Terima kasih.” Balas Alissa merasa jauh lebih baik. Setelah selesai menikmati wahana roller coaster, Alissa berjalan dengan melangkah mundur sambil menatap Edwyn yang terlihat sedikit mabuk dengan wahana yang terakhir. Gadis itu mengejeknya lemah, dan terus mentertawakannya. Karena tidak memperhatikan langkahnya, Alissa sampai menabrak seorang anak kecil yang membuat anak kecil itu sampai kehilangan balon yang ia pegang. Sontak anak itu langsung menangis dan membuat Alissa panik, Edwyn menatap kemana arah balon itu terbang namun sayang balonnya sudah terbang begitu jauh. Alissa pun menggunakan kekuatannya untuk menarik balon itu kembali, dia sengaja membuat semua orang di tempat itu membeku agar tak ada yang melihat aksinya barusan. Dan setelah balon itu mendarat di tangannya semua kembali dengan normal. “ Ini balonnya, maaf ya.” Kata Alissa memberikannya kepada sang anak yang bingung sekaligus senang karena balonnya telah kembali. “ Kau menggunakan kekuatanmu lagi.?” Bisik Edwyn yang barusan ikut membeku. “ Aku tidak ingin membuatnya terus menangis, lebih baik menggunakan kekuatanku dari pada uang kita harus keluar demi manusia itu.” Balas Alissa kemudian dia lanjut mengajak Edwyn untuk mencoba wahana lainnya. Dari kejauhan ada seseorang yang menyaksikan semuanya, dia hanya bisa melihat ke arah mana Alissa dan Edwyn pergi. Senyumnya tampak misterius, dan secepat kilat dirinya menghilang di balik keramaian tanpa ada yang menyadarinya. ** Setelah puas mencoba berbagai macam wahana di taman hiburan, Alissa dan Edwyn pun meninggalkan tempat itu dan berakhir di sebuah taman kota dimana mereka duduk di atas rumput hijau sambil menikmati cemilan dan minuman yang sempat mereka beli sebelum ke tempat itu. “ Bagaimana, apa kau senang sekarang.?” Tanya Edwyn melirik Alissa. “ Hmm, aku senang. Hal itu tidak akan pernah aku temukan di Sandora.” Balasnya sibuk menikmati cemilannya. “ Oh iya, ada sesuatu yang sejak lama ingin ku tanyakan padamu.” Lanjut Edwyn. “ Apa itu.?” “ Jika nanti kau sudah menemukan sosok misterius yang menculik teman-temanmu, apa yang akan kau lakukan padanya.?” “ Tentu saja membunuhnya.” “ Bagaimana jika dia memiliki kekuatan yang lebih hebat.” “ Aku cukup kuat untuk menghadapinya.” “ Kau belum pernah bertarung sebelumnya, katamu kekuatanmu aktif belum lama ini. Apa kau yakin bisa mengalahkannya?” Alissa terdiam, entah mengapa keyakinannya bisa menghadapi sosok misterius itu menjadi hilang karena ucapan Edwyn. Mungkin kekuatannya akan bertambah kuat jika ada Edwyn di sampingnya, dan bagaimana jika Edwyn pergi darinya apakah dia masih bisa menghadapi sosok misterius itu?. “ Permisi.” Sahut seseorang yang membuat mereka berdua kompak menoleh. “ Ada yang bisa saya bantu.?” Tanya Edwyn pada pria tua yang datang menghampiri mereka itu. “ Kenalkan, namaku Mike.” Pria tua itu menyodorkan tangannya kepada Edwyn dan di balasnya dengan cepat, kemudian kepada Alissa meskipun gadis itu sedikit ragu untuk menyentuh tangannya. Kemudian pria itu meminta Edwyn untuk mengantarnya ke alamat yang tertera pada secarik kertas yang dia bawa, pria itu mengaku dirinya tidak bisa mengingat alamat rumahnya dan kebingungan untuk pulang. Alhasil Edwyn meminta Alissa untuk menunggunya di tempat itu, sebelum pergi Alissa meminta Edwyn untuk tidak pergi lama-lama dan dia mengangguk pelan menurutinya. Melihat Edwyn dan pria tua itu pergi sejenak membuat Alissa merasa ada yang aneh, dia melihat tangannya yang sempat bersalaman dengan pria itu dan entah mengapa seperti ada sesuatu yang dirinya juga tidak tahu ada apa sebenarnya. Dan setelah beberapa saat Edwyn pergi, Alissa mulai was-was dan dia tidak tenang berada di tempat itu sendirian. Sesekali dia menoleh ke arah jalanan berharap Edwyn segera muncul namun sayangnya pria itu belum juga kembali. Tiba-tiba saja Alissa melihat ada seseorang yang berdiri di ujung jalan, seorang wanita setengah baya yang memperhatikannya dengan tatapan aneh sehingga membuat Alissa merasa tidak nyaman. Wanita itu kemudia menghampiri Alissa, dia berusaha mengabaikannya dengan tidak memperhatikan ke arah wanita itu berada. Namun sekarang wanita itu sudah berdiri di depan Alissa dan menyapanya dengan ramah. “ Aku tidak salah mengenalmu kan, kau adalah ras Qalaquendi.” Ucap wanita itu sontak membuat Alissa terkejut mendengarnya. Wanita itu menggunakan bahasa mereka sehingga dia yakin jika wanita itu juga dari dunia yang sama dengannya. Namun penampilannya sangat persis dengan manusia, berbeda dengan Greeta yang masih memiliki aura Elf. “ Apa kau juga adalah Elf.?” “ Benar, aku dari ras Moriquendi.” “ Sama seeprti Greeta.” “ Kau mengenalnya juga.?” “ Ya, dia adalah Elf manusia pertama yang ku temui disini.” “ Aku dan Greeta memang dari ras yang sama, tapi saat ini aku tetaplah Elf Moriquendi dan bukan manusia seperti Greeta.” Jelasnya. “ Aku Alissa Freeda.” Ungkapnya kemudian. “ Aku Sammy.” Balasnya sambil menjatuhkan tubuhnya di sebelah Alissa. “ Bagaimana kau bisa mengenaliku dengan mudah.?” Tanya Alissa. “ Rambut dan warna matamu, mungkin kau bisa menyembunyikan telingamu dengan topi ini.” Sammy membuka topi yang di gunakan Alissa namun dengan cepat di sembunyikan oleh Alissa lagi. “ Katamu kau masih ras asli Elf Moriquendi, tapi kenapa kau berpenampilan seperti manusia.?” Sammy menunjukkan kekuatannya kepada Alissa dengan cara menggerakkan benda di sekitarnya sebagai bukti bahwa dia masih ras asli Moriquendi, kemudian Sammy menjelaskan kepada Alissa bahwa dia menggunakan ramuan yang dapat mengubahkan menjadi manusia sehingga dia bisa hidup lebih lama di bumi manusia. “ Ramuan apa? Dimana kau mendapatkannya.?” Tanya Alissa penasaran. “ Aku memiliki satu ramuan, melihatmu berada di sini mungkin kau memiliki sebuah misi. Aku tidak berhak menanyakannya, tapi jika kau merasa butuh dengan ramuan ini kau bisa meminumnya. Itu memudahkanmu dalam berbaur dengan para manusia.” Ungkapnya sambil memberikan sebuaah botol kecil dengan cairan berwarna ungu di dalamnya. “ Apa ramuan ini yang membuatmu bisa bertahan.?” “ Ya, kau boleh tidak percaya jika kau merasa ragu.” “ Alissa.” Panggil seseorang yang membuatnya menoleh, dan ternyata itu adalah Edwyn. Ketika Alissa kembali menoleh ke arah Sammy, dia terkejut karena wanita itu sudah tidak disana. Alissa bahkan tidak menyadarinya kapan dia pergi, melihat kekuatan Sammy yang bisa menghilang secara mendadak membuat Alissa takjub. “ Maaf aku lama, kakek itu mengarahkanku ke alamat yang salah.” Sahut Edwyn yang sudah kembali di sampingnya. “ Kau kenapa.?” Tanya Edwyn bingung dengan ekspresi yang di tampilkan Alissa saat ini. “ Tidak apa-apa.” Balasnya berusaha terlihat lebih santai. ** Selepas makan malam bersama, Alissa menghampiri Edwyn yang sedang sibuk membersihkan koleksi-koleksinya. Gadis itu mengajaknya untuk bicara sebentar seputar apa yang terjadi di taman kota tadi sore. Pelan-pelan Alissa memberitahu Edwyn tentang Sammy dan ramuan yang di berikan, mendengar hal itu Edwyn merasa sedikit tidak percaya pada ramuan tersebut. “ Kau tidak boleh asal meminum ramuan dari orang lain, meskipun dia juga ras Elf tapi kau harus berhati-hati. Sesuatu seperti ini pasti mengandung efek samping, kau belum menemukan teman-temanmu bagaimana jika sesuatu terjadi kepadamu setelah meminum ramuan ini.?” “ Aku hanya tidak ingin orang-orang melihatku dengan penampilanku yang sekarang, di dunia manusia aku tidak bisa membedakan mana Elf dan mana manusia sungguhan setelah bertemu dengan Sammy. Sementara mereka dengan mudahnya mengenaliku dari warna rambut dan juga mataku.” “ Kau tidak harus meminumnya, kita bisa menggunakan pewarna rambut dan lensa mata untuk membuat penampilanmu seperti manusia.” “ Benarkah bisa seperti itu.?” “ Tentu saja bisa.” Tak lama setelah itu, Edwyn pergi ke sebuah toko dan kembali dengan membawa beberapa pewarna rambut serta lensa mata yang sesuai untuk Alissa. Pertama-tama dia akan memulai mewarnai rambut panjang Alissa dari warna kuning emas menjadi hitam pekat seperti dirinya. “ Kau siap.?” Tanya Edwyn di balas anggukan siap dari Alissa. Edwyn mulai mengecat rambut Alissa dengan bahan-bahan yang telah ia beli di supermarket, meskipun itu dari produk yang murah akan tetapi bisa membuat rambut Alissa berubah warna sehingga dia tak perlu lagi meminum ramuan itu. Setelah di diamkan beberapa saat akhirnya hasil dari pewarnaan rambut Alissa berhasil, dia merasa pangling dengan penampilan barunya menggunakan rambut hitam di tambah dengan lensa kontak yang berwarna hazelnut. “ Kau terlihat seperti manusia sekarang.” Komentar Edwyn di benarkan oleh manusia. “ Setidaknya aku akan seperti ini sampai aku menyelesaikan tujuanku datang kemari.” Ungkap Alissa. Malam itu tiba-tiba saja ada cahaya yang terlihat di bukit Hasselbrack, hal itu mengingatkan Edwyn pada malam sebelum dia menemukan Alissa di kaki bukit. Mengetahui hal itu lantas membuat Alissa merasakan ada sesuatu yang aneh disana dan dia harus segera kesana untuk melihatnya. ** Pada malam hari di bukit Hasselbrack telah muncul kilauan cahaya di puncak tertinggi bukit itu, semua polisi hutan berlari ke arah sana untuk mengecek apa yang telah terjadi. pasalnya bukan sekali dua kali hal ini terjadi, dalam satu bulan biasanya terjadi tiga kali kemunculan cahaya itu yang membuat mereka penasaran sebenarnya bagaimana cahaya itu bisa muncul. Semua polisi hutan sudah berada di titik lokasi cahaya itu muncul, tapi mereka tidak menemukan apapun disana. Dan untuk berjaga-jaga beberapa dari mereka akan menjaga tempat itu sampai besok pagi. “ Apa makhluk itu lagi yang datang.?” “ Bisa jadi, dia selalu muncul tiga kali dalam sebulan. Di perkirakan dari awal, pertengahan, hingga akhir bulan.” Saat ini Alissa dan Edwyn ikut memantau dari kejauhan, Alissa bisa mendengar percakapan mereka yang mengatakan bahwa cahaya itu muncul setiap tiga kali dalam satu bulan. Dari lokasi tempat polisi hutan itu berjaga, sama persis seperti lokasi ketika Alissa pertama kali muncul. Dan sekarang ada dua kemungkinan mengapa cahaya itu muncul, pertama sosok itu mungkin saja baru masuk ke dalam atau kedua bisa jadi dia baru saja keluar. “ Itu artinya pencuri itu selalu melakukan hal ini tanpa ketahuan, berapa banyak peri yang mereka culik dan sebenarnya apa tujuan mereka melakukan hal ini.?” Benak Alissa yang semakin tidak paham dengan semua ini. “ Apa kita akan ikut memantaunya.?” Tanya Edwyn. “ Tentu saja, kita harus mendapatkan jawabannya segera. Aku tidak akan membiarka n pencuri itu lolos, dia pasti sedang berada di Sandora sekarang dan akan keluar dari pintu itu cepat atau lambat.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN