Lana baru saja hendak pulang diam-diam, menghindari bergaul dengan Lucas dan Stevan sementara waktu, saat tiba-tiba netranya menatap sesosok makhluk tampan yang berdiri di depan mobil sambil mensedekapkan tangan di d**a, menatap ke arahnya. Oh, cobaan apa lagi ini, Tuhan? Jeffrey melambaikan tangan, dengan senyum dan tatapan yang membuat Lana ingin mati detik ini juga. Dalam sekejap, kenangan-kenangan semalam merayap memenuhi benak, membuat jantung Lana kembali berdebar hebat, pun dengan pipinya yang panas terbakar. Rasanya, Lana ingin kabur. Tapi dia tahu hal itu tidak akan mungkin Jeffrey biarkan. Maka dengan sangat terpaksa, Lana berjalan dan menghampirinya, daripada Jeffrey melakukan hal-hal aneh lagi seperti yang sudah-sudah. "Makan siang?" tanya Jeffrey tanpa basa-basi. "Ngaco.