Terjebak

678 Kata

Hal terakhir yang ingin Lana lakukan ketika sampai di rumah adalah berbicara dengan Jeffrey. Tapi justru malah, hal itu yang pertama kali dilakukannya dikarenakan kamar sebelah yang hendak dia masuki terkunci. Benar-benar miris sekali nasibnya. “Saya sengaja mengunci semua kamar selain kamar utama,” balas Jeffrey ketika dengan enggan Lana menanyakan perihal kunci tersebut. “Sengaja kata kamu?” Lana membulatkan mata tak habis pikir. “iya. Kita sudah jadi pasangan suami dan istri yang sah, ingat? Tidur di kamar saya.” Dengan entengnya Jeffrey melewati Lana, berjalan ke depan kamarnya. “Nggak. Saya mau tidur di sofa aja kalau gitu.” “Nggak ada bantal dan nggak ada selimut kalau begitu.” Jeffrey menoleh sebelum memutar knop pintu. “IHS, BRENGS—“ “Berhenti mengumpat atau bibir kamu saya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN