Untuk kesekian lamanya, akhirnya seulas senyuman membingkai indah wajah cantik Tania. Sudah satu jam ia berbincang dengan sahabatnya melalui chat sosial media. Terkadang ia terlihat menahan tawa yang hampir meledak, karena sebuah lelucon ringan yang dibawakan Evelyn, sahabatnya itu. Kami semua khawatir, Damian tak pernah tidak masuk kuliah selama ini. Kukira ia frustasi setelah putus dari Irisa, tapi yang kudengar ia sakit. Oh, ayolah ... seorang Damian tak pernah mengeluh sakit. Dia adalah pria tangguh dan arrgg ... kau tahu maksudku. Tania mengangguk seolah sahabatnya sedang menatapnya. Ia tahu, bahwa yang dimaksud adalah betapa jantannya sang pujaan kampus itu. Pernah suatu ketika, Damian terlibat perkelahian di sebuah arena balap. Wajah pria itu babak belur. Namun, keesokan harinya p