Dimas melenguh tatkala bangun dari tidurnya. Tubuhnya ia tarik ke belakang hingga membentuk posisi duduk, mencoba menyandarkan kepalanya ke sandaran ranjang. Kedua tangannya memegang kepalanya yang terasa berat bak tertimpa ribuan ton batu yang menghantamnya kuat. Pikirannya terasa kacau bak sebuah kaset film rusak yang berputar tidak karuan. "Arrgghh ...," erangnya tak tertahankan. Setelah beberapa menit nyawanya mulai terkumpul, membuatnya sadar bahwa bagian tubuh atasnya telanjang. Kedua netranya seketika membelalak sempurna di saat ia menyingkap selimut yang menutupi bagian tubuh bawahnya—tak ada sehelai benang pun yang menutupinya. Ia menelan salivanya dengan susah payah, napasnya seperti tertahan di tenggorokan, dengan perasaan berkecambuk ia menoleh ke sebelah kanan. Tania, gadis i
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari