Tega Banget Nyiksa Aku

1726 Kata

19 Bunyi pintu mobil dibuka dan ditutup seakan-akan terdengar seperti suara genderang perang di telingaku. Detik demi detik menunggu kehadiran pria dewasa tersebut membuatku deg-degan. Titik-titik keringat muncul di dahi dan atas bibir. Demikian pula dengan kedua telapak tangan yang spontan berkeringat. Aku tidak berani menengadah ketika mendengar suara pria tersebut menyapa dengan salam yang dibalas teman-temanku dengan semangat. Selanjutnya mereka bergantian menyalami Om Yoga setelah Aleea menyalaminya terlebih dahulu. Pada kesempatan terakhir aku memberanikan diri untuk berdiri dan menyalaminya dengan takzim tanpa sanggup mengucapkan kata-kata. "Ken, bantuin om bawa barang yang di mobil," pintanya yang kubalas dengan anggukan. "Om tunggu di dalam," sambungnya sembari melenggang meni

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN