Bab 23

1109 Kata
Tanah pun ikut bergetar saat proses penyerapan energi yang ada di dalam tubuh Zack. Angin topan yang terus mengelilinginya tak pernah surut sekalipun. Beruntung sekali lava sudah ditangani dengan baik. Jika tidak, bencana alam tidak terelakan. Ternyata pengambilan batu kehidupan elemen api berisko besar mempengarui keadaan alam. Para hawan penghuni hutan beserta pera penduduk sudah kocar-kacir menyelamatkan diri. Begitu pertir mengegelagar dan memberi hantaman pada sebuah rumah hingga terbakar habis tak terisa, mereka berupaya menyelamatkan diri. “Kalau seperti ini terus, semua akan kena imbasnya.” Justin menatap ke arah langit pekat. “Apa yang harus kita lakukan? Alam seakan berteriak kesakitan. Kekuatan kita juga ikut melemah.” Steve berusaha membentuk bola api ditangannya, tapi yang ada hanya kepulan asap ringan. Lalu, bagaimana dengan Zack? Dia masih berdiri di depan pemisah itu. Pikirannya pun melayang kemana-mana, sampai tidak fokus sama sekali. “Aku hanya seorang naga pelindung. Aku tidak menyangka bisa masuk ke dalam tubuh manusia.” Kedua tangan Zack di angkat bersamaan. “Menjadi manusia bukan pilihanku, apakah aku dikutuk?” Ada rasa lelah yang menggerogoti tubuhnya. Padahal selama menjadi naga, ia tak pernah melakukan tindakan tersebut. Intinya di dalam hidup pria itu adalah melindungi Planet Aques dari mara bahaya. Rasanya ada kejanggalan dihati karena gagal. “Kau naga yang kuat. Hanya saja ini semua sudah ditakdirkan.” Naga merah itu balik badan untuk membelakangi tubuh Zack. “Aku adalah bagian dari kebencian dan kesombonganmu, Zack.” Hewan itu menundukkan kepala, merasa tidak percaya diri. Waktu terlepas dari tubuh Ares, dia terombang-ambing berusaha untuk hidup. Beruntung ada lava yang besar bisa mempertahankan esensi api miliknya. Jika tidak, maka dia akan menhilang selamanya. “Aku tak mengerti, kenapa harus berada di tubuh ini?” Zack duduk bersimpuh. “Bisakah tubuh ini bertahan?” “Jika kau ingin mengetahuinya, kau harus pergi ke Planet Aques karena hanya pola bintang yang bisa memberi jawaban atas pertanyaanmu itu.” Ah, naga tersebut jadi membocorkan rahasia alam. Yang jelas, Zack dan Ares ada hubungannya. Hanya saja mereka berdua tidak emngerti sama sekali. “Jadi, tubuh ini bukan asli manusia bumi?” “Aku tak tahu. Tapi aku rasa tubuh itu spesial.” Naga itu menatap Zack yang masih setia menunduk. “Pikirkan perjuangan yang kita lalui bersama Justin.” Dari Justin kecil, Ares selau bersama dia. Karena pria itu merupakan keturunan Raja Adeus selanjutnya. Ingatan-ingatan kebersamaan mereka pun mulai muncul, dan terakhir ketika penghianata yang dilakukan Amerta. Tanpa sadar, Zack meneteskan air mata. Bunyi retakan dari pemisah pun terdengar jelas oleh naga merah tersebut. “Kau berhasil...,” katanya sambil tersenyum. Sinar merah menyelimuti mereka berdua. Zack yang melayang di udara mengeluarkan seluruh api dari tubuhnya. Api tersebut menjulang ke langit, menembus awan hingga terjadi ledakan cukup besar. Begitu ledakan terjadi, alam mulai bekerja sama kembali. Awan yang tadinya pekat telah hilang, diganti dengan cahaya bulan yang bersinar. Gempa kuat yang terjadi perlahan mulai melemah. Angin topan yang mengamuk juga hilang. Semua kembali normal, dan itu membuat mereka yang bersembunyi keluar satu-persatu dari tempat perlindung. Sedangkan Zack masih melayang di udara setelah emngeluarkan api diseluruh tubuhnya. Mata pria itu pun terbuka lebar, tampak merah menyala. Tapi seperkian detik kemudian, kekuatan api yang ada ditubuhnya langsung lenyap seketika. Zack turun ke bawah dengan cepat, dan Justin langsung berteriak, berupaya untuk membangun kekuatannya kembali demi menolong pria itu. “Steve!” panggil Justin dengan nada berteriak cukup keras, tapi pria itu malah berdiam diri ditempat tak merespon sama sekali. Karena kekuatannya maish belum stabil, pria itu memaksa diri sehingga jantungnya memompa cukup cepat hingga batuk darah. Seketika, air langsung terangkat, membungkus tubuh Zack yang masih melayang di udara hingga mendarat perlahan di tanah. Martin dan semua rekannya hanya diam karena kekuatan mereka belum pulih sama sekali. Sedangkan Justin yang langsung tepar karena memaksa diri. Steve langsung membantunya, “Aku masih berusaha mengumpulkan energiku, kau memaksa diri. Dasar tidak sabaran sama sekali.” Pria itu mencari keberadaan Hans yang masih bersembunyi dibalik pohon besar. “Hans...! Kemari.” Hans yang jongkok sambil meringkuk langsung mendongak mencari sumber suara. Matanya berbinar saat melihat Steve yang melambaikan tangan kearahnya. Bergegaslah pria itu menghampiri mereka. “Kua jaga dia.” Steve pun keluar dari persembunyiannya untuk melihat kondisi Zack. Namun matanya melihat sang musuh yang sudah beberapa langkah untuk mengambil tidakan dengan membawa pisau. “Aku tak akan emmbiarkanmu!” Steve langsung melemparinya dnegan bola api, sehingga tubuh musuh itu terpental jauh ke belakang hingga menabrak bebatuan. “Dia!” tunjuk Lion tidak terima karena Maxel yang terluka itu. “Jangan gegabah.” Martin memberi intrusksi sambil melihat Will yang sedang berupaya mengatur siasat. “Tapi, Max terluka parah.” Lion hendak membantu, tapi kakinya tidak bisa digerakkan lantaran tubuhnya yang lemah. “Kumpulkan energi dulu. Kau terlalu memaksa diri.” Martin pun melayang ke udara dengan kekuatan api yang dimiliki. “Kita sama-sama pengendali api, jadi akan seimbang.” “Sayang sekali, bakat emas sepertimu harus berada dijalan yang salah.” Steve mulai memasang kuda. Belum sempat memfokuskan energinya, hantaman angin besar pun menghantam tubuhnya hingga melayang jauh ke udara. Tapi dia tidak hilang akal, segera menggunakan apinya untuk bertahan dan juga menyerang secara burtal. “Aku Raja Risius tidak lemah seperti yang kalian kira.” Raja Risius adalah raja lambang api yang memiliki energi besar. Dia bisa mengendalikan api dalam jumlah yang tidak terhingga. Kekuatannya melebihi naga pelindung, tapi karena lokasinya adalah bumi, api yang dikendlaikan terbatas. Sementara itu, Justin yang mulai sadar merasakan getaran kekuatan api cukup hebat. Pri aitu kaget melihat Steve membangun kekuatan besar dan langsung dilayangkan kepada para musuh. Cahaya dari api miliknya pun menyilaukan mata hingga menimbulkan reaksi berupa ledakan cukup besar, seolah adalah bom. “Dasar tidak waras!” Justin mulai bangkit dibantu oleh Hans. “Hey, kau bawa Zack menjauh ke tempat aman setelah api itu padam.” “Iya, aku akan melakukannya.” Hans berlari menuju ke tengah medan pertempuran. Sedangkan Justin mulai memadamkan api yang membakar hutan dan menggunakan airnya untuk melindungi Hans. “Tidak semudah itu!” Willy langsung menghempaskan angin kuat ke arah Hans sehingga ari yang melindunginya pun terpecah berserakan di tanah. Oh jangan kira Steve diam saja, dia juga menggunakan bola api dan di arahkan tepat di punggung Willy dengan mudah Punggung Willy mengelupas karena api milik Steve. Martin yang mulai bangkit terlihat meradang, menahan amarah. “Akan aku binasakan kalian semua!” teriaknya cukup menggelegar memenuhi lokasi. “Gawat!” kata Justin sambil berlari mendekat. Pria itu tahu rahasia kekuatan tersembunyi milik Martin, makanya ia terlihat cemas dan kawatir bersamaan. Suasana pun menjadi sangat tegang begitu tanah mulai bergemuruh. Bebatuan yang ada di puncak mulai menggelinding satu persatu turun ke lereng gunung. Bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN