Ryan dan Karin dengan cepat ke luar dan melihat siapakah orangnya yang tadi sudah membuka pintu ruangan. Sayangnya ketika berada di luar, mereka hanya sempat melihat punggung orang itu saja. Ryan pun berlari di koridor yang tadi dilewati penyusup tersebut, sayangnya ia tidak berhasil mengejarnya. “b******k! apa yang dilakukan petugas keamanan di perusahaan ku, sampai penyusup dibiarkan masuk!" gerutu Ryan emosi. Diambilnya ponselnya dan dihubunginya petugas keamanan yang bertugas. “Apa yang kamu kerjakan! kenapa sampai ada lagi penyusup yang masuk ke dalam perusahaan saya? apa kamu mau saya pecat?” bentak Ryan emosi, begitu sambungan teleponnya tersambung dengan petugas keamanan. Terdengar sahutan suara terbata, karena gugup mendengar ledakan kemarahannya. Namun, Ryan sama sekali tidak