14. Rantangan

1142 Kata

Mentari sudah bersinar jauh di langit atas, bahkan jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang, tetapi sepertinya Zenith masih ingin menikmati tidurnya. Bahkan ia tak menyadari bahwa ranjang di sebelahnya sudah kosong dan dingin.  Tok, tok, tok! Suara ketukan pintu yang lumayan keras terdengar beberapa kali, hingga membuat Zenith terpaksa membuka kedua kelopak mata indahnya yang dipenuhi bulu mata lentik itu.  "Zenith, wake up!"  Suara yang cukup familiar di telinga Zenith itu membuat gadis berpiyama Doraemon itu terpaksa beranjak dari pembaringannya dan berjalan turun dari kasur dengan malas.  Bahkan ia tak berniat untuk melepaskan bantal guling dari pelukannya dengan mata yang setengah terjaga.  "Ada apa Mommy? Zenith sangat lelah dan masih mengantuk," ucap Zenith dengan bibir yang d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN