Setelah mengetuk bagian dinding beberapa kali, akhirnya dia menemukan ruang rahasia. Ruangan itu berukuran dua kali dua meter. Tidak ada apapun di dalamya selain sebuah foto seorang perempuan, dengan dupa dan beberapa persembahan di depan foto. Tapi ketika diperhatikan lebih dekat, di atas foto itu terdapat bayangan hitam. Semakin dekat Zhi ke depan foto, semakin membesar bayangan itu. Lalu tiba-tiba, wujud bayangan hitam berubah menjadi roh dengan wajah gadis dalam foto. Zhi terperangah setelah melihat dengan jelas wajahnya. “Zhidian!” Roh itu berhambur ke pelukan Zhi. “Syukurlah kau datang.” “Loria…?” Loria, atau roh gadis bergaun putih, melepas pelukan, kemudian tersenyum menatap Zhi. “Aku tahu kau akan datang cepat atau lambat.” Zhi mengulurkan tangan ingin menyentuh Loria, tapi g