Dia hanya ingin hidup. “Aku menyerah!” teriak si pengendali tanah sekuat tenaga di tengah berjuang menghirup sedikit saja udara. Ailee masih konsentrasi menarik udara, tidak mendengar teriakan lawan. Dia bahkan tidak menyadari udara yang akan diserapnya telah berbentuk seperti pisau tajam yang siap menyayat lehernya. Zhi segera naik ke panggung, memblokir angin yang datang dan segera menarik Ailee. Tapi karena terburu-buru dan pijakannya tidak stabil, beberapa pisau angin menyayat lengannya. Hampir di saat bersamaan, Arvin naik pula ke panggung dan menciptakan tameng dari tanah untuk menepis angin yang akan mendekati Ailee. Dia terlambat sedetik untuk mencegah angin menyayat lengan Zhi. Panitia seleksi juga segera membuat dinding pelindung dan membubarkan udara yang menuju Ailee, tapi