The In Between

1771 Kata

Danisa bisa bernafas lega. Kondisi Atalla membaik, hanya tinggal masa pemulihan saja. Wajah anak itu juga sudah mulai bersinar lagi, tidak terlalu pucat juga lesu. "Ma, Ata berapa lama lagi harus di rumah sakit?" Mendengar keluhan putranya, Danisa merasa iba. Untuk seorang anak yang gemar sekali bergerak pasti merasa sangat bosan. Sepanjang hari hanya tiduran saja, dan itu berhari-hari. "Sabar ya, Sayang. Nanti kalau sudah sehat kembali, dokter pasti kasih izin Atalla pulang ke rumah," hiburnya. "Tuh, Ata dapat bingkisan dari Tante Stanny." "Tadi Tante Stanny datang, Ma?" Danisa mengangguk. "Tadi kamu pulas tidurnya. Jadi nggak dibangunin deh." "Sama Amabelle?" "Nggak, kan datang dari kantor. Bareng sama teman-teman Mama yang lain." "Oh." Danisa menangkap getar kecewa pada suar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN