Bab 4

1311 Kata
**** Aland mengetukkan jarinya di atas meja kepalanya di topang dengan sebelah tangan yang lain sebelum dia menggebrak meja dengan kesal. “Sialan!” Tangannya mengepal erat mencengkeram pulpen sampai patah. “Kau boleh menang apapun dariku tapi kali ini takkan ku biarkan kau menang lagi, Skyla hanya akan menjadi milikku” Aland kembali duduk setelah melemparkan pulpen ke tempat sampah. Lama dia menyukai Skyla meskipun Aland tahu jika gadis itu sampai sekarang masih menyukai Aaron. “Kenapa! Kenapa aku selalu tidak seberuntung dirimu, apa salahku sehingga tuhan menjadikanku adikmu dan selalu kalah dengan apa yang kamu lakukan” Kepalanya bersandar di kursi kerjanya menatap lurus kedepan. Selama ini Aland sudah berusaha menyembunyikan rasa tertariknya dengan Skyla namun sepintar apapun dirinya mencoba tetap saja rasa iri dan kecemburuan itu tetap ada. Aland berdiri meninggalkan ruang kerjanya menuju sebuah tempat dengan alunan music yang mampu menggetarkan indra pendengaran. “Vodka” Serunya pada bartender. Sang bartender pun langsung menyiapkan pesanan pelanggannya dan Aland langsung menegaknya tuntas untuk meminta segelas lagi. “Sedang frustasi hmm..? Atau butuh hiburan? Aku bisa membantumu untuk melampiaskannya” Aland menoleh ke samping saat seorang wanita mengusap bagian bahunya. Jelas terlihat Aland tidak suka kedatangan wanita ini tapi tawarannya cukup menggiurkan sudah lama dia tidak merasakannya. Aland mengeluarkan beberapa lembar uang ke atas meja bar lalu menarik wanita itu ke mobilnya, wanita itu tersenyum mendapati jika lelaki yang tengah menariknya ini adalah orang-orang dari golongan atas melihat dari mobil yang di bawanya adalah mobil koenigsegg cckr trevita jenis langka yang pernah di produksi oleh perusahaan otomotif terkenal dan hanya ada dua unit di dunia. Mobil yang aland kemudikan berhenti di area yang sepi menatap wanita di sampingnya dan tersenyum miring. “Kau yakin akan melakukannya di sini?” wanita itu bertanya ragu-ragu pasalnya masih banyak tempat-tempat mewah seperti hotel misalnya?. Aland mengangguk “Bukannya kau yang ingin aku melampiaskan sesuatu?” katanya balik. Mengabaikan ucapan Aland, wanita itu membelai wajah Aland dan lelaki itu membuat kursi yang di duduki wanitanya perlahan menurun hingga posisinya Aland ada di atas wanita asing ini. Senyum miring masih terukir di bibir Aland sampai waktunya telah tiba akhirnya Aland melakukannya. Mencekiknya hingga tak bernafas. Beberapa saat kemudian.. Byurr… Aland melemparkan wanita itu ke dasar sungai bibirnya yang di penuhi darah dia bersihkan dengan tissue. “Tidak enak!” Aland mengeluarkan kembali darah dari wanita tadi dari mulutnya. Aland kembali kerumah di mana Aaron kebetulan sedang mengambil asupan energinya dari dalam kulkas, aaron menoleh. “Aland, baru pulang?” Seru Aaron. “Pekerjaan di kantor akhir-akhir ini cukup banyak, Aku lelah sebaiknya aku pergi istirahat” Jawab Aland dengan terus berjalan tanpa sedikitpun menoleh ke arah aaron. Aaron mengangguk meskipun sedikit timbul rasa curiga dengan apa yang Aland lakukan di luar sana. “Ada apa dengan Aland sepertinya ada sesuatu yang aland sembunyikan dariku” pikir Aaron. Aland menghempaskan diri di atas kasur memejamkan matanya menikmati hembusan nafas yang dia ambil lalu meraih ponsel dan melihat kolom pesan di mana dirinya sering berkirim pesan dengan Skyla. Pesannya hanya hal-hal biasa tak ada yang special tapi senyum di bibir Aland terukir indah dengan tulus saat membacanya kembali. _______ Pintu terbuka lebar seorang gadis berusia 20 tahun dengan membawa beberapa tumpuk dokumen masuk ke dalam ruang rapat menyiapkan bahan yang akan di pakai buat rapat nanti. “Sky ini bukan tugasmu kenapa kamu yang melakukannya?” Skyla menoleh tersenyum kecil menanggapi teman kantornya yang bernama Lolita ini “Aku rasa tidak masalah membantu untuk persiapan rapat nanti” “Biar aku yang melakukannya ini sudah tugasku jika Mr. Ainsley tahu asisten pribadinya melakukan hal seperti ini apa yang harus aku katakan” Lolita mengambil alih dokumen yang Skyla bawa. “Beliau tidak hadir hari ini jadi kamu tenang saja” “Kalau begitu seharusnya kamu juga tidak perlu datang itu artinya tidak ada yang harus kamu kerjakan disini bukan?” “Aku hanya tidak suka berdiam diri di rumah” “Wah jarang menemui gadis sepertimu selain kau dapat di andalkan kamu juga berbeda dengan gadis lain yang justru lebih menyukai hari liburnya, Oh ya Sky ini sudah satu tahun kamu bekerja menjadi asisten Mr. Ainsley tidakkah ada sesuatu dari kalian selain hubungan atasan dengan bawahan?” “Tidak ada yang special dia tetap sebagai bos dan aku sebagai karyawannya. Tidak lebih” “Sayang sekali jika dia tak tertarik padamu” Skyla menyenggol lengan Lolita “Apa maksudmu, kau bercanda ya?” Ucap Skyla. “Aku tidak bercanda di lihat dari manapun dia sepertinya juga memiliki rasa yang lebih terhadapmu bukannya kemanapun dia pergi kau selalu ada yah kecuali hal-hal pribadinya” “Sudahlah. semuanya sudah selesai aku akan keluar dan mengerjakan yang lain” “Hei Skyla kau jangan kabur dari pembicaraan!” seru Lolita. Skyla berbalik memberikan cengiran khasnya yang membuat Lolita jengkel tapi juga gemas “Astaga aku tidak menyangka ada gadis sepertinya di perusahaan ini” Gumamnya geli sendiri terlebih dengan keberadaan skyla juga sifat kekanakannya. Skyla mengutak atik layar persegi berukuran 6,5 inchi. Bosan dengan ketidak hadiran Aaron hari ini entah kenapa lelaki itu tiba-tiba mengiriminya kabar untuk membatalkan semua jadwal pertemuan hari ini. Kakinya tanpa di perintah melangkah ke ruangan Aaron, di sinilah lelaki itu menghabiskan sebagian waktunya, aroma parfum yang Aaron sering gunakan masih terasa seakan lelaki itu ada di sini. Sudah satu tahun dirinya bekerja dengan Aaron tapi sifat lelaki itu sama sekali tak berubah terhadapanya tetap sama mempertahankan kebekuan di hatinya tanpa membiarkan skyla untuk mencairkan kebekuan itu. Tangan skyla meraih bingkai foto di meja kerja Aaron terlihat seorang wanita cantik tengah tersenyum kearah kamera yang tengah mengambil gambarnya, dilihat dari wajah wanita di foto ini pasti dia adalah ibu dari Aaron. Skyla meletakkan kembali foto itu ke tempat semula. Mengagumi seorang Aaron memang tidak ada habisnya. “Kenapa kau ada di ruangan Aaron!?” Ujar Aland yang membuat Skyla refleks terkejut. “Astaga bagaimana kamu bisa datang tanpa menimbulkan suara?” Aland tertawa rendah “Mungkin kamu yang melamun sampai tak menyadari kedatanganku” “Hari ini Aaron tidak datang jadi kurasa melihat ruangannya tidak masalah siapa tahu di sini ada yang perlu aku rapikan” “Aaron tidak suka ada yang menyentuh barang-barangnya dia akan tahu jika benda-benda itu bergeser bahkan hanya se senti sekalipun” Aland menyentuh foto yang Skyla lihat tadi dan menggesernya sedikit. “Aku ingin mengatakan sesuatu padamu” Aland melangkah mendekati Skyla “Lama aku menahannya tapi perasaanku tak bisa terus diam saja” “Aland. kurasa ini bukan waktunya bercanda, aku akan keluar, seperti yang kamu bilang Aaron akan marah jika aku mengganggu barang-barangnya“ Skyla berjalan keluar jika tangannya tidak di tarik aland dan berakhir di pelukan lelaki ini. “Aku menyukaimu Sky! Aku tidak tau apa tanggapanmu setelah mengetahui perasaanku yang sebenarnya” Sela Aland tanpa mengijinkan Skyla menyesuaikan keterkejutannya. Gadis itu terdiam cukup lama sampai akhirnya ia menarik diri lalu menjawab. “Kamu pasti bercanda kau tau ini tidak mempan buatku” Skyla membelakangi Aland sembari melihat jejeran lukisan di dinding. Aland mencekal pergelangan tangan skyla membalik gadis itu agar menatap kearahnya, Lagi!. “Aku tidak bercanda Sky! Aku menyukaimu aku ingin kau menjadi wanitaku!” Seru Aland penuh dengan tekanan. Skyla menarik tangannya dari cengkeraman Aland. Skyla menatap Aland penuh kebingungan tapi dia yakin aland tidak bercanda dengan kalimatnya “Al, aku menyukai orang lain” “I know! You love my brother. Aku tahu itu aku dapat melihat dari tatapanmu saat bersama dia. Tapi terimalah perasaanku dan aku akan menganggap jika aku tidak pernah tahu itu” “Tapi perasaan tidak bisa di bohongi Al. untuk saat ini aku tidak bisa menerima ungkapan perasaanmu, ini terlalu mendadak buatku selama ini aku hanya menganggapmu sebagai sahabatku, tidak lebih” Aland tersenyum miris “Aku akan selalu menunggu jawabanmu Sky meski aku tahu kamu lebih menyukai Aaron. Tapi akan kulakukan apapun agar kau menerimaku aku memang egois tapi aku yakin suatu saat kau akan menerimaku” Skyla kembali terdiam, apakah yang barusan itu Aland yang di kenalnya? lalu kenapa sifatnya tiba-tiba terasa berbeda dengan yang dia kenal?, Aland yang barusan lebih terlihat seperti pria yang nekat demi mendapatkan keinginannya. Apapun itu Skyla harap keinginan Aland bukanlah untuk mendapatkannya karna bagaimanapun juga hatinya tetaplah untuk Aaron meskipun lelaki itu tak tahu akan perasaannya selama ini. ______ Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komentar kalian ya. Salam sayang dari SILAN
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN