27

1690 Kata
Saat Leonardo sedang sibuk menembakki monster-monster dibawahnya dan berusaha naik ke atap rumah sakit untuk membunuhnya dia melihat ada satu monster kelelawar terbang ke arahnya. Monster yang menyerang Leonardo memang terbilang sedikit setidaknya paling banyak ada sepuluh monster yang berusaha untuk membunuhnya karenaa Diablo memperintahkan monster-monsternya untuk lebih fokus melawan manusia yang memiliki kekuatan dan yang dirasa paling berbahaya jadi mereka tidak terlalu mempermasalahkan tentang Leonardo yang menembakki mereka dari atas. Dan hanya beberapa saja yang melawannya. Saat melihatnya Leonardo segera mengarahkan senajatanya kepada monster kelelawar yang menghampirinya dia menembakkinya secara beruntun karena Leonardo memakai senjata yang tergolong memiliki kapasitas magazin yang terbilang sangat banyak jadi dia tidak perlu takut untuk kehabisan peluru. Monster kelelawar itu terbang menghindari tembakan-tembakan Leonardo dengan cara terbang ke sana dan kemari dan berputar sampai monster itu sampai di depan Leonardo dan langsung menerkamnya melihat serangan itu Leonardo langsung tengkurap dan kaki monster itu meleset dan dia kembali terbang ke atas. Leonardo bangkit dan mengangkat senjatanya ke atas dan mulai menembakki monster itu lalu dia terbang ke atas dan berputar saat sudah cukup tinggi dia membetangkan sayapnya tapi sayangnya sayapnya itu terkena tembakan Leonardo dan membuat lubang disana. Monster itu mencoba untuk tetap terbang dengan mengepak-ngepakkan sayapnya berharap dia masih bisa terbang tapi karenaa sayapnya sudah terdapat banyak lubang sehingga dia terjatuh kebawah dengan kepala menghadap kebawah. Melihat hal itu Leonardo segera menembakkinya dan sebagian besar tembakkannya mengenai kepala monster itu dan mengakibatkan kepalanya pecah. Melihat jalur jatuhnya menuju ke arahnya Leonardi segera berlari meninggalkan tempatnya berdiri monster itu terjatuh tepat di atas kepala monster yang baru saja naik ke atap rumah sakit dan dia terjatuh karenanya, Melihat hal itu Leonardo segera menembakki monster itu sampai monster itu tidak bergerak lagi. “Haahuuh, sudah lama aku tidak melakukan hal ini. Aku harus lebih giat olahraga dan latihan,” keluh Leonardo. Dia menoleh ke arah gerombolan monster didepannya dan merasa kagum dengan anak-anak yang baru saja dia temui. Mereka mempunyai stamina yang sangat besar untuk ukuran anak-anak lalu Leonardo teringat akan sesuatu yang penting setelah berpikir selama beberapa menit dia akhirnya teringat dengan Rebeka dan yang lainnya yang berada di dalam rumah sakit. Dia merasa khawatir karena ada beberapa monster yang berhasil masuk ke dalam. Dia menatap sekitar memastikan tidak ada lagi monster yang berusaha mendekati rumah sakit mereka terlalu fokus pada Arif, Sisi, Ryan, dan Maria sehingga tidak memperdulikan keberadaannya yang sedari tadi menembakki mereka. Akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam dan mnemui para gadis itu dan Dave. *** Rebeka, Dave, dan Dian pergi membantu Mio untuk bersembunyi karena kakinya belum sembuh total jadi dia tidak bisa bertarung dengan maksimal. Mereka membawa Mio untuk bersembunyi didalam loker dan mereka mengunci pintunya dari dalam dan hanya Dave yang pergi keluar untuk memastikan tidak ada monster yang masuk ke dalam rumah sakit Dave menelusuri setiap lorong disana dengan cara sedikit berjongkok agar dia tidak terlalu membuat suara saat dia berada di sebuah pertigaan dia melambat dan bergerak memepet tembok setelah itu dia mengintip ke kanan dan ke kiri setelah merasa aman lalu dia berjalan ke arah kiri saat baru beberapa langkah dia mendengar ada suara langkah kaki didepannya lebih tepatnya dari tikungan di depannya Dave langsung menghentkan langkah kakinya dan berdiri mematung beberap detik lalu dia melihat ada sebuah pintu disebelah depan kanannya dia berjalan dengan berjingkrak agar tidak menibulkan suara dan memutar gagang pintunya dengan sangat pelan saat sudah dekat dengan pintu itu. Tapi sayangnya pintu itu terkunci Dave merasa kesal dan panik lalu dia melihat sebuah pintu yang berada tepat disebelah tikungann itu tanpa pikir panjang tapi lebih karena tidak memiliki banyak pilihan akhirnya dia memutuskan untuk menuju ke pintu itu. Saat sudah berada didepan pintu itu dia mendengar suara langkah kaki sudah sangat dekat dia memutar gagang pintu itu dan syukurnya pintu itu tidak terkunci dan Dave masuk ke dalamnya saat sudah beraada didalam dia menutup pintu bertepatan dengan seekor monster babi berukuran cukup besar melintas didepan pintu itu Dave melihat siluet monster itu dari kaca buram yang ada dipintu itu lalu dia mengungcinya sayangnya bunyi yang dihasilkan dari pintu yang terkunci itu terdengar oleh monster itu dan langsung menoleh ke belakang melihat tidak ada siapapun disana monster itu berjalan kembali ke arah pintu yang tadi dia lewati. Mendengar langkah kaki monster itu kembali mendekatinya jantung Dave mulai berdetak kencang dan dia berpikir dimana dia akan bersembunyi dia pun menoleh kebelakang dan melihat banyak sekali tempat tidur dan melihat banyak sekali tempat tidur yang terdapat sesuatu di atasnya dan terselimuti oleh kain. Dave lalu teringat tentang ucapan Leonardo kalau selain mereka ada lagi yang selamat dari cahaya aneh itu. Dan itu adalah mereka yang telah mati, jadi sekarang Dave sedang berada didalam ruang jenazah karena tidak ada pilihan lain Dave akhirnya bergegas pergi ke salah satu rak yang didalamnya tersimpan kain untuk menutupi jenazah lalu berlari berjingkrak mendekati salah satu temapt tidur dan berbaring disana dan menutupi seluruh tubuhnya dengan kain itu. Tidak lupa dia mengambil salah satu name tag salah satu jenazah disana dan memasangnya dikakinya dan dia berbaring disana tidak bergerak sedikitpun. Lalu dia mendengar suara pintu digedor-gedor dan setelah beberapa kali digedor-gedor dia mendengar suara pintu terbanting ke tembok dan monster itu berjalan masuk mendengar langkah kaki bergerak mendekatinya Dave manarik nafas dengn porsi yang lebih sedikit sampai-sampai badannya tidak terlihat bergerak. Mereka hanya bergerak tapi hanya sedikit saja monster itu bejalan memeriksa semua mayat yang berada disana dan saat dia sudah dekat dengan tempat Dave berbaring dia melihat monster itu berdiri tepat didepannya dan melihat ke rah sebuah lemari yang di sampingnya terdapat sebuah rak berisi kain-kain. Monster itu berjalan menghampiri loker itu lalu membukanya dengan kuat. Didalamnya dia hanya melihat beberapa kain lalu menutupnya lagi dengan perasaan kesal lalu dia berjalan menuju pintu kemudia saat sudah berada tepat didepan pintu tiba-tiba terdapat suara keras dari arah loker itu. Sontak monster itu dan Dave terkejut untungnya Dave hanya tersentak sedikit dan tidak sampai membuka penyamarannya. Monster itu menatap ke loker itu dengan sesama dan setelah beberapa saat dia melihat ada seekor hewan kecil berlari keluar dari loker itu, seekor tikus berlari keluar dari loker dan membuat monster itu merasa kecewa dan berjalan keluar kamar jenzah itu. Dave masih dalam posisi yang sama tidak bergerak sampai dia sudah yakin monster itu sudah pergi jauh dari situ Dave mulai bangkit dan mulai menarik nafas dalam-dalam karena dia saat situasi itu hanya menghirup nafas secara perlahan dan membuat dadanya sesak. Setelah nafasnya kembali Dave turun dari tempat tidur itu dan mengambil senjatanya yang dia sembunyikan dibawah lipatan selimut yang ada di atas rak dan mengembalikan name tag yang dia ambil dari salah satu mayat di sana terus meminta maaf karena mengambilnya tanpa permisi dan dia berlari keluar ruangan. Tapi saat dia berada di depan pintu dia berjongkok dan melihat ke kanan dan kekiri saat dikira ama Dave berjalan keluar. Tapi karena tidak mengetahui kemana arah monster itu pergi membuat Dave merasa bingung harus pergi kemana?. “Ya ampun, kemana tu monster pergi ya? “ tanya Dave pada dirinya sendiri. “Hhmm … ok, aku akan menggunakan semua yang aku punya untuk menentukan monster itu pergi kemana?” Dave mengirup nafas panjang dan …. “Ini mini mai ni mo,” ucap Dave sambil menunjuk kanan dan kiri bergantian. Jarinya mengarah ke kanan jadi dia memutuskan untuk pergi ke kiri. Diapun bergegas pergi dari ruangan itu karena Dave tidak kuat dengan hal-hal yang berbau seram. Saat dia berjalan dia melihat monster yang tadi bertemu dengannya dia keluar dari lorong sebelah kiri. Ternyata monster itu cuma berjalan memutar saja dia tampak kesal mungkin monster itu nyasar menyadari tidak ada tempat untuk bersembunyi membuat Dave panik monster itu akhirnya menoleh ke kanan dan melihat Dave sedang berdiri mematung disana monster itu berlari ke arahnya melihat hal itu Dave langsung balik kanan dan lari sekuat yang dia bisa. Dia berlari sekuat tenaga dan saat dia berbelok dia selalu meluncur untuk menurunkan kecepatannya monster itu meraung keras dan saat Dave berbelok ke kanan dia melihat sebuah tembok berdiri tepat didepannya. “Dead end,” teriak Dave dalam hati. “Bagaimana ini?” Dave bergegas memutar gagang pintu setiap ruangan di lorong itu tapi semuanya terkunci monster itu muncul dari arah Dave datang tadi dan berjalan menghampirinya. Dave berjalan mundur sampai tubuhnya menabrak tembok Dave terpojok lalu dia memutuskan untuk menembakki monster itu monster itu berlari ke arahnya dan menghalangi tembakkan itu dengan gadanya dan saat Dave melakukan reload monster itu melempar gadanya. Melihat ada gada berukuran besar terbang ke arahnya Dave langsung melompat ke samping kanan dan gada itu menghantam tembok dibelakangnya dan gada itu mencap disana. Monster itu berlari ke arah Dave, Dave mempercepat reloadnya tapi saat dia selesai melakukannya monster itu sudah sudah berada didepannya monster itu mengaung keras. Dave menatap monster itu dengan perasaan takut saat. “Woy, apa kau tahu dimana pintu keluar?” tanya monster itu. “Lhah, dia nyasar ternyata,” Teriak Dave dalam hati. “Aku tidak tahu.” “Bohong!” teriak monster itu. “Aku tidak bohong.” “Aku tahu kau adalah manusia yang tinggal disini.” “Yah, itu….” “Kalau kau tidak mau memberitahukannnya aku akan membunuhmu!” “Tunggu sebentar, kau mau membunuhku hanya karena tidak mau menunjukkan jalan keluar untukmu?” “Iya, memang kenapa?” “Tidak ada apa-apa, hanya-” “Hanya apa?” “Alasanmu itu tidak keren.” Mendengar hal itu membuat monster itu marah dan dia meraung keras ke arah wajah Dave dengan jarak yang sangat dekat. Karena kesal Dave lalu memasukkan geranat ke mulut monster itu karena terkejut mulutnya seperti menelan sesuatu monster itu tanpa sadar menelan ludahnya sehingga geranat itu masuk ke perutnya. Melihat hal itu Dave langsung berlari meninggalkan monster itu melihat mangsanya melarikan diri monster itu lalu mengejarnya saat Dave sudah melewati tikungan geranat yang monster itu telan meledak dan isi perutnya terlempar ke segala tempat. Dave berlindung di dinding dekat tikungan tadi dan dia berjalan mendekati tikungan itu dan melihat banyak sekali isi perut berserakan di sana sini dan monster tadi tubuhnya terbelah menjadi dua. “Iuh, menjijikkan,” ucap Dave merasa jijik, lalu dia berjalan meninggalkan tempat itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN