Perbedaan

1819 Kata

Semalaman, Akila kesulitan memejamkan matanya. Dia terus berguling kesana kemari memikirkan suaminya yang tiba-tiba datang, mengatakan kalau dirinya menyesal dan mengharapkannya kembali. Bukankah ini hal yang bagus? Akila menginginkan ini sejak lama. Namun, sisi buruk di dalam dirinya terus mengatakan kalau dirinya harus sedikit memberikan Kris pelajaran supaya pria itu jera dengan perasaan dan pemikirannya yang kolot. Mungkin, Akila hanya tidur beberapa jam saja. Dia lebih banyak menangis dalam diam semalam, sebelum akhirnya memejamkan matanya saat jam menunjukan pukul 2 dini hari. Akibat dari Kris yang menelpon, Akila merasa telinganya begitu sensitive sampai dia bisa mendengar suara ribut dari dapur. Sehingga matanya terbuka seketika. “Akila, kamu udah bangun?” “Udah, Nek,” ucap Ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN