Kesadaran dalam Hampa

2232 Kata

Akila merasa heran, dirinya merasa tidak mual sama sekali. Berbeda dengan sebelumnya, dimana Akila selalu muntah, apalagi jika tidak memeluk suaminya itu. Ah, meninggalkan Indonesia membuat Akila merasa lebih baik. “Kita akan ke kota, Nek?” tanya Akila saat melihat sang Nenek sedang melipat banyak tas. “Nek, itu untuk apa? Kenapa banyak sekali tas?” “Nenek harus membeli banyak bahan makanan, sudah sana makan saja. kamu belum makan siang daritadi bicara terus, apa mulutmu tidak berbusa?” tanya Nenek Mae yang membuat Akila terhenyak, sebelum akhirnya dia tertawa karena kalimat yang dilontarkannya. “Nanti ada taksi ke sini? Kita pesan online?” “Tidak, nanti ada yang dari belakang bukit, dia juga akan ke kota membawa kambing.” “Kambing? Kita akan bersama dengan kambing?” “Sudah sana maka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN